Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda, menjadi juara dalam Volcano Cup 2018.
Gunung yang pernah meletus hebat pada 1883 ini mengalahkan 39 gunung lain dari berbagai negara, yang ikut dalam Volcano Cup 2018.
Gunung api tersebut berasal dari Indonesia, Amerika, Selandia Baru, Meksiko, Cile, Jepang, Eslandia, Italia, Filipina, dan Guatemala.
Memang, Volcano Cup 2018 bukanlah sebuah kompetisi yang resmi dari institusi vulkanologi internasional.
Kompetisi ini merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan para vulkanolog untuk bisa membahas fakta-fakta menarik dari gunung api yang ada di dunia bersama masyarakat.
Kepala Subbidang Mitigasi Bencana Geologi Wilayah Timur dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana mengatakan, ini adalah satu cara untuk membagikan fakta gunung api.
"Jadi nanti gunung mana yang paling banyak di-vote masyarakat, maka akan dibahas terus-menerus oleh vulkanolog,” katanya sebagaimana dilansir TribunTravel.com dari Kompas.com.
Berbicara tentang Gunung Krakatau memang tak pernah ada habisnya.
Terlebih jika membahas letusan gunung yang terjadi pada 1883 dan disebut sebagai bencana geologi terburuk (dan paling keras) dalam sejarah.
Dirangkum dari phactual.com, inilah beberapa fakta menarik tentang Gunung Krakatau.
1. Pada 416, tercatat aktivitas vulkanik yang pertama di Krakatau.
Dalam sebuah buku tentang Raja Jawa menceritakan, "api besar yang menyala, yang sampai ke langit" keluar dari Gunung Batuwara.
Gunung Kapi juga meletus, "pecah berkeping-keping dan tenggelam ke dalam bumi terdalam."
Letusan gunung berapi itu menyebabkan tsunami yang melanda Sumatera, menewaskan ribuan orang.
2. Pada 535, arkeolog David Keys dan Ken Wohletz percaya, letusan lain sebenarnya terjadi dan memiliki efek iklim geografis yang luas.
3. Orang-orang Belanda membangun sebuah stasiun angkatan laut di pulau Gunung Krakatau, pada 1620.
Mereka juga mencoba membangun perkebunan lada, namun proyek tersebut dibatalkan oleh VOC.
4. Krakatau merupakan sebuah pulau sepi tanpa penduduk tetap.
Warga terdekat tinggal sekitar 5 mil jauhnya di Pulau Sebisi dengan jumlah populasi 3000 jiwa.
5. Setelah tak ada aktivitas vulkanik selama 200 tahun, puncak letusan dalam sejarah Guung Krakatau dimulai pada tanggal 26 Agustus 1883 sekitar tengah hari (berlangsung sepanjang hari dan malam).
Awan abu hitam dan batu apung menyembur 20 mil ke udara.
6. Gunung Krakatau hampir menghilang karena keesokan paginya, terjadi empat letusan raksasa - yang menghasilkan "suara paling keras yang pernah tercatat di planet ini" dan bisa terdengar 3000 mil jauhnya.
Letusan ini menelan hampir 70 persen pulau.
7. Letusan dahsyat tersebut juga mengakibatan tsunami dan 'membunuh' 90 persen orang di Pulau Jawa dan Sumatera.
Tsunami tersebut disebabkan oleh aliran piroklastik lahar di seberang lautan.
Air mengalir ke pulau itu dan dipenuhi gas panas yang membakar banyak orang sampai mati.
8. Sekitar 35.000 orang meninggal selama dua hari sejak Gunung Krakatau meletus akibat tsunami yang dihasilkannya.
9. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer.
Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya.
10. Begitu banyak puing yang 'menyembur' ke langit menyebabkan sinar Matahari terbenam berwarna oranye dan merah di seluruh dunia.
11. Lukisan The Scream karya Edvard Munch yang terkenal tahun 1893 kemungkinan terinspirasi oleh matahari terbenam Norwegia yang terkena dampak letusan Krakatau 1883.

12. Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global dan terjadi selama bertahun-tahun kemudian.
13. Pada 1927, kaldera yang dibuat pada 1883 memunculkan sebuah pulau baru bernama Anak Krakatau.
Kecepatan pertumbuhan tinggi pulau ini sekitar 0.5 meter (20 inci) per bulan.
Para ilmuwan mempelajari pulau ini untuk melihat bagaimana ekosistem tersebut kembali dibangun.
14. Pada 2007, Anak Gunung Krakatau sempat kembali meletus.
Warga tetap optimis tapi waspada.
Lava dan gas mulai mengalir dari gunung berapi pada 2008.