Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Saat perut terasa lapar, fast food jadi makanan yang mudah di temukan.
Beberapa brand makanan cepat saji banyak ditemui di berbagai negara.
Sebut saja KFC dan Burger King yang telah tersebar di banyak kota di seluruh dunia.
Saat mengunjungi tempat baru terkadang lidah manusia membutuhkan adaptasi untuk makan makanan setempat.
Dengan adanya gerai fast food, bisa memudahkan turis yang makan karena rasanya tak jauh berbeda di beberapa tempat.
Sayangnya di beberapa negara gerai makanan cepat saji di antaranya KFC dan Burger King tak dibisa ditemui.
Di negara-negara tertentu gerai ayam goreng khas KFC dan burger ala Burger King bisa ditemui dengan nama yang berbeda.
Dilansir dari Dailymail.com, berikut TribunTravel.com merangkum dua brand makanan cepat saji yang populer di berbagai negara tapi memiliki sebutan berbeda di negala lainnya.
Tonton Juga:
1. KFC di Quebec

KFC atau Kentucky Fried Chicken terkenal sebagai produk olahan ayam goreng yang sesui dengan selera banyak orang di dunia.
Sayangnya, bila kamu berkunjung ke Quebec jangan kaget kalau tak menemui tempat makan KFC.
Jangan berkecil hati, bukan karena KFC dicekal namun ada undang-undang yang mengaturnya.
Di Quebec, terdapat undang-undang bahasa yang mewajibkan terjemahan merek dagang ke dalam bahasa Prancis.
Jika kamu ingin makan ayam goreng KFC di Quebec datanglah ke gerai PRK atau singkatan dari Poulet Frit Kentucky.

2. Burger King di Australia

Burger King diketahui seluruh dunia sebagai pesaing McDonald's.
Di negeri kanguru, Burger King ternyata memiliki sebutan lain, yaitu Hungry Jack's.
Nama ini dipilih oleh pemilik franchisee, Jack Cowin karena nama Burger King telah diambil ketika ekspansi franchisee.

Usai Tutup karena Kekurangan Ayam, Kini KFC Inggris Kekurangan Saus
Kriris KFC melanda Inggris dan Irlandia, pekan lalu.
Alasannya, mereka kekurangan pasokan ayam membuat ratusan gerai cepat saji KFC di Inggris dan Irlandia tutup.
Kini, sekitar 900 gerai KFC di dua wilayah itu sudah buka kembali.
Namun permasalahan kembali hadir, gerai-gerai KFC tersebut kini kekurangan saus atau gravy.
Tak heran jika sejumlah gerai hanya menyediakan menu terbatas.
Juru bicara KFC mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan agar kekurangan saus ini bisa segera diselesaikan.
"Kami tahu, saus kami merupakan favorit," kata dia seperti dikutip dari BBC News.
Di Inggris, sekitar 700 gerai KFC tutup pekan lalu setelah pihak KFC mengoper pendistribusian ayamnya dari Bidvest ke DHL.
Awalnya, DHL menyalahkan masalah operasional di gudang denkat Rugby sebagai penyebab keterlambatan pendistribusian ayam ke semua gerai KFC.