Breaking News:

Teliti Sebelum Membeli, Jangan Sampai Tas Hermes Mahalmu Mengeluarkan Bau Jengkol Seperti Ini

Tas Hermes dikenal dengan harga fantastis yang jadi incaran wanita-wanita sosialita. Namun sebelum membelinya, traveler harus benar-benar teliti lho.

telegraph.co.uk
Hermes 

TRIBUNTRAVEL.COM - Tas Hermes dikenal dengan harga fantastis yang jadi incaran wanita-wanita sosialita.

Namun sebelum membelinya, traveler harus benar-benar teliti lho.

Sebab, ada saja barang-barang yang kurang baik, tapi lolos uji produksi.

Seperti kejadian yang pernah dialami oleh Effi Rachmanto, pemilik @effiraia_luxury sekaligus pemerhati tas mewah.

Dia bercerita memiliki pengalaman tak mengenakan saat menjual tas Hermes ke seorang temannya.

Dia mendapatkan tas Hermes asli tersebut di Belanda pada tahun 2014 sebelum akhirnya dijual ke teman.

Nah, kejadian tak mengenakan baru muncul ketika dia dan temannya bersama orang yang lain sedang berkumpul di sebuah lapangan.

Tas Hermes yang dibeli tersebut tiba-tiba mengeluarkan aroma tak sedap seperti jengkol.

Padahal tas tersebut berjarak sekitar 10 meter dari dia dan teman-temannya.

Sontak, aroma tersebut pun menarik perhatian dan membuat Effi saling tatap dengan temannya yang membeli.

2 dari 3 halaman

Merasa bertanggungjawab dan percaya bahwa tas tersebut asli, dia membawanya ke gerai Hermes.

Dia mencoba memastikan serta komplain atas aroma tak sedap tersebut.

“Setelah dibawa dan menunggu, akhirnya dia bilang kalau tas itu asli dan memang ada yang bermasalah,” kata Effi saat bincang-bincang di Irrestible Bazaar 11, Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Lantas, apa penyebabnya?

Menurut penjelasan yang didapat Effi dari pihak Hermes, biang kerok-nya adalah pewarnaan alami untuk tas branded tersebut.

Sayangnya, ada keteledoran, sehingga mengeluarkan aroma tak sedap.

Kejadian tak mengenakkan juga pernah dialami oleh Yulfi Herman, pemilik @upstairs.boutique.

Tas Hermes yang dijual ke temannya mengalami cacat produksi lantaran ada bagian kulit yang tertinggal di bagian dalam tas yang sudah dijahit.

Mau tak mau perlu membuka jahitan untuk mengeluarkan sisa kulit tersebut.

Karena tas tersebut sudah dijual ke temannya, Yulfi merasa bertanggungjawab untuk mengurus tersebut dan membawanya ke gerai Hermes langsung.

3 dari 3 halaman

Setelah di sana, memang benar ada kesalahan dan meninggalkan kulit sisa.

Yulfi bersikeras untuk meminta tas tersebut dibereskan, dan tak ingin diganti yang baru.

“Saya ingin memberi kepastian ke teman kalau tas ini memang asli. Jadi memang benar-benar dibereskan, tidak diganti yang baru,” kata Yulfi.

Kendati demikian, Yulfi mengatakan kejadian-kejadian seperti ini cukup langka.

Sebab Hermes memiliki prosedur dan standar ketat dalam produksinya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Tas Hermes yang Mengeluarkan Bau Jengkol"

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
HermesBelandaJakarta
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved