Breaking News:

Firaun Berusia 3.000 Tahun Asal Mesir Ini Harus Gunakan Paspor untuk Pergi ke Paris, Kok Bisa?

Tak cuma manusia saja yang membutuhkan paspor saat melakukan perjalanan menuju ke negara lain.

thevintagenews.com
Firaun 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Tak cuma manusia saja yang membutuhkan paspor saat melakukan perjalanan menuju ke negara lain.

Bahkan mumi yang berusia 3.000 tahun juga.

Dilansir TribunTravel.com dari laman thevintagenews.com, Ramses II adalah satu penguasa paling kuat di Mesir Kuno.

Dia memerintah pada abad ke-12 SM selama kurang lebih 66 tahun, yang merupakan waktu yang sangat lama bagi firaun, sebagai firaun ketiga Dinasti Ninie ke-19 di Mesir.

Ahli Mesir abad ke-19 menjulukinya "Ramses Agung" setelah mereka menemukan banyak situs arkeologi di Mesir modern, Sudan, dan Palestina memuat monumen, kuil, istana, dan kuil yang dibangun untuk menghormatinya.

Satu struktur paling mengesankan yang dibangun di bawah Ramses adalah Ramesseum, sebuah monumen peringatan monumental yang masih berada di dalam pekuburan Thebes yang luas.

Julukan "Great" rupanya memang pantas, karena sumber-sumber sejarah membuktikan Ramses II mampu membuat mesir berada di puncaknya.

Ayahnya, Firaun Seti I, yang dikenal sebagai Ramses I, berasal dari keluarga non-kerajaan dan naik takhta beberapa saat setelah kematian Akhenaten, seorang firaun yang berusaha untuk mengubah orang-orang Mesir menjadi agama monoteistik yang baru dikenalkan.

Seti menjadikannya jenderal militer ketika Ramses kecil berusia 10 tahun dan menunjuknya menjadi Prince Regent saat berusia 14 tahun.

2 dari 4 halaman

Pangeran muda tersebut kemudian menerima pelatihan militer yang ekstensif dan juga diberi kontrol atas haremnya sendiri.

(thevintagenews.com)

Sejarawan kontemporer tidak yakin pada usia berapa Ramses mewarisi takhta dari ayahnya, tapi kemungkinan besar dia menjadi raja pada usia awal dua puluhan.

Selama masa pemerintahannya, dia memimpin beberapa militer yang berhasil menguasai Syiria dan Nubia (Sudan modern).

Tindakannya yang keras dan reformasi populis membuatnya menjadi favorit di antara rakyatnya dan tidak ada pemberontakan yang pernah mengancam akan menurunkannya.

Obsesinya terhadap pembangunan dan kemajuan meninggalkan bekas di Mesir dalam bentuk pusat kota yang rumit dan keajaiban arsitektur.

Juga, beberapa struktur yang dibangun pada masa pemerintahannya menunjukkan jika dia, seperti kebanyakan fir'aun, dikenal agak narsis.

Ini bisa dilihat di Kuil Agung Ptah dekat Memphis, dimana terdapat patung raksasa seberat 91 ton yang menggambarkan sosoknya.

(thevintagenews.com)

Mumi Ramses sendiri ditemukan pada 1881 di makam seorang imam besar bernama Pinedjem II yang hidup hampir 400 tahun setelah pemerintahan firaun agung itu.

Mumi itu kemungkinan pindah dari makam asli firaun di Lembah Para Raja, yang ditunjuk sebagai KV7, setelah penjarah menodai ruang pemakaman dan para imam pada saat itu takut seseorang mungkin mencoba menghancurkan atau mencuri mayatnya.

Setelah ditemukan, tubuh Ramesses the Great berada dalam kondisi bersih.

3 dari 4 halaman

Kulitnya sepenuhnya terpelihara, begitu juga sebagian besar rambut di kepalanya.

Karena fitur wajahnya tetap utuh, peneliti membandingkannya dengan patung yang mewakili dirinya.

Mereka menyimpulkan banyak patung secara akurat menggambarkan Ramesses dengan rahangnya yang kuat dan hidung yang mancung.

(thevintagenews.com)

Karena beberapa faktor, termasuk kelembaban ruangan di mana mumi Ramesses disimpan di Museum Mesir di Kairo, kondisi mumi mulai memburuk.

Pada awal 1970-an, mumi penuh dengan bakteri dan mulai menunjukkan tanda-tanda dekomposisi.

Hal ini mendorong pihak berwenang Mesir mencari ahli dunia dan ahli Mesir yang mampu melestarikan tubuh purba.

Pakar semacam itu hanya ditemukan di Perancis.

Namun, agar mumi Ramesses bisa dibawa ke Perancis, firaun yang sudah lama meninggal itu perlu memiliki paspor yang sah.

Pada saat itu, hukum Prancis mendiktekan jika semua orang, baik meninggal atau hidup, harus memiliki dokumen identifikasi yang sah agar dapat masuk secara legal ke Perancis.

Karena raja mumi sangat membutuhkan bantuan yang hanya bisa diberikan oleh pakar Perancis, pihak berwenang Mesir mengeluarkan paspor yang sah untuk Ramses Agung.

4 dari 4 halaman

Pada saat dokumen itu dikeluarkan secara resmi, firaun legendaris telah meninggal lebih dari 3.000 tahun.

Bagian "pekerjaan" dari dokumen tersebut menyatakan "raja (almarhum)".

(thevintagenews.com)

Ketika pesawat dengan mayat Ramesses tiba di Paris, mumi tersebut disambut oleh sebuah prosesi militer dan menerima penghormatan militer penuh.

Apakah mati atau hidup, raja-raja yang memasuki Perancis dalam bisnis resmi berhak menerima penghormatan semacam itu.

Oleh karena itu, Ramesses menjadi firaun pertama dalam sejarah yang memegang paspor resmi Mesir dan menerima penghormatan militer penuh di Perancis.

Ketika sisa-sisa firaun diperbaiki, dikembalikan ke Museum Mesir di Kairo dimana mumi itu dapat dikunjungi hari ini.

Setelah dikembalikan, mumi tersebut diperiksa oleh presiden Mesir Anwar Sadat dan istrinya, yang ingin memastikan jika tubuh satu ikon sejarah Mesir disegarkan dengan benar.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
MesirKairoPerancis Hamam Mahshi Koshari (Kushari) Hawawshi Al Ahly SC Bastia Kue Kahk
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved