TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler pasti tak asing mendengar nama gerai makan Solo'>Ayam Bakar Wong Solo.
Melihat namanya semua orang bisa menerka dari mana kira-kira kuliner ini berasal.
Yup, mereka menjawan dari Solo.
Dilansir TribunTravel.com dari Pegipegi.com, ternyata Solo'>Ayam Bakar Wong Solo bukanlah kuliner yang lahir di Kota Solo lho.
Ayam bakar manis yang tersaji lengkap dengan nasi hangat mengepul itu ternyata awalnya lahir dari Kota Medan, Sumatera Utara.
Lho kok bisa namanya Wong Solo?
Sang pemilik, Puspo Wardoyo kali pertama membawa ayam bakar Jawa ini ke Kota Medan.
Memang, pria yang awalnya berprofesi sebagai guru ini asli orang Solo dan kemudian memulai usaha ala kaki lima di Poponia, Medan.
Usaha ini telah dirintis sejak 1992 dengan hanya bermodalkan Rp 700 ribu.
Dan siapa sangka, dari modal ratusan ribu kini Solo'>Ayam Bakar Wong Solo bahkan sudah dikenal hingga Negeri Jiran, Malaysia.
Tak hanya di Malaysia, cabang dari ayam bakar ini pun menyebar luar di Indonesia.
Sedikitnya ada 100 gerai di seluruh Indonesia termasuk di Medan, Banda Aceh, Padang, Solo, Denpasar, Pekanbaru, Surabaya, Semarang, Jakarta, Malang, Yogyakarta dan beberapa kota di Sulawesi.
Apa yang membuatnya istimewa?
Ayam bakar ini memang terlihat biasa seperti bakaran yang lain.
Tapi Solo'>Ayam Bakar Wong Solo ini punya bumbu kecap manis kusus yang tak ditemukan di ayam bakar lainnya.
Rasa legit manisnya begitu menyatu dengan daging dan mudah membuat penikmat jatuh cinta.
Selain itu tekstur ayamnya juga empuk sehingga mudah digigit.
Buktinya, sudah 26 tahun ayam bakar ini masih tetap eksis.
Yang bikin bangga lagi guys, Solo'>Ayam Bakar Wong Solo telah masuk di Malaysia.
Kuliner ini masuk Malaysia pada 2005 dan kini jadi merek franchise tertua di Indonesia yang sukses taklukkan negeri tetangga.
Di Malaysia sendiri, Ayam Bakar Wong Solo punya 7 gerai lho.
Kalau traveler sendiri sudah pernah belum mencicipinya?
Kalau belum, yuk segera merapat di Solo'>Ayam Bakar Wong Solo yang ada di kotamu.
(TribunTravel.com, Tertia Lusiana)