Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Penampilan kota ini sekilas tampak mewah.
Deretan bangunan yang besar dan jalanannya yang bersih membuat wisatawan yang berkunjung betah.
Namun ada yang kurang dari kota ini.
Ya, kota ini hampir kosong tak berpenghuni.
Sulit menemukan warga lokal di sana.
Kondisinya bahkan mengingatkan kita pada kota Pyongyang di Korea Utara.
Dilansir TribunTravel.com dari laman troab.com, Napypidaw merupakan ibukota Burma.
Kota ini dibangun untuk menghormati militer yang telah memerintah negeri sejak Perang Dunia II.
Dengan segala pemandangan dan infrastruktur kota modern, Naypyidaw sangat mengesankan.
Kota ini dipenuhi dengan gedung pencakar langit, hotel dan jalan raya.
Hanya satu kekurangannya, yakni manusia.
1. Ibukota Burma dipindahkan dari Yangon ke Naypyidaw pada 2005

Pada November 2005, militer memindahkan ibu kota Burma dari Yangon, ke Naypyidaw yang saat itu merupakan tanah kosong nan tandus.
Orang-orang, tentu saja tidak diberi penjelasan karena ini adalah tindakan sewenang-wenang oleh satu rezim militer paling represif di dunia.
Waktu untuk pemindahan dan relokasi bahkan dipilih oleh astrolog pemerintah.
Desas-desus menyebut jika kepindahan ibukota itu adalah tindakan yang strategis untuk mencegah serangan amfibi oleh AS.
2. Dua dunia yang berbeda dari orang kaya dan miskin hidup berdampingan

Kemiskinan merajalela di Burma dan oleh karena itu Naypyidaw menjadi semacam paradoks di mana media mencapnya sebagai representasi ideal dari dua dunia yang kontras yang saling berdampingan.
Naypyidaw adalah kota modern di tengah negara yang miskin.
Lihatlah bangunan parlemennya yang mewah.
3. Rumah hanya diperuntukkan bagi pegawai pemerintah

Satu warga mengungkapkan bangunan dan rumah di Naypyidaw khusus untuk perwakilan pemerintah dan staf.
Penduduk jarang tinggal di sana.
Mereka biasanya hanya datang ke ibukota untuk bekerja.
Pada malam hari, mereka akan pulang ke rumah yang berada di pinggiran kota.
4. Bandaranya sangat sepi

Bandara yang dibuka pada 2011 ini tidak memiliki populasi kecuali beberapa pekerja yang tinggal di lokasi tersebut.
Saking sepinya bahkan seperti tidak digunakan lagi.
Meskipun populasi kota tercatat sebesar 1 juta, banyak orang mengungkapkan jika jumlah itu terlalu berlebihan.
Ukuran Naypyidaw sebenarnya enam kali lebih besar dari New York City, namun isinya tandus seperti kota hantu.
5. Naypyidaw membutuhkan orang

Naypyidaw awalnya dimaksudkan untuk menjadi pusat wisata kelas dunia tapi tentu saja ini tidak terjadi.
Saat ini apartemen yang dibangun di Naypyidaw dalam keadaan kosong.
Aspek paling menakutkan dari Naypyidaw adalah jalanannya, toko-toko, restoran dan pusat perbelanjaan yang kosong.
Tonton juga: