TRIBUNTRAVEL.COM - Saat datang ke restoran Jepang, sushi dan sashimi salmon adalah salah satu menu yang diunggulkan.
Namun, traveler tau atau tidak jika dulu tidak ada sushi dan sashimi salmon di Jepang.
Tuna
Sudah sejak lama, masyarakat Jepang gemar makan ikan.
Saat masyarakat di negara lain makan 15 kilogram ikan setahun, masyarakat Jepang sudah makan 60 kilogram ikan setahun.
Orang Jepang biasanya makan ikan tuna dan ikan air tawar.
Ikan tuna dan ikan air tawar itu bisa diolah menjadi beragam makanan, termasuk sushi dan sashimi.
Kekurangan Ikan
Pada tahun 1980-an, Jepang mulai kekurangan ikan.
Ada beberapa hal yang membuat ikan di laut Jepang berkurang cukup banyak, satunya adalah arus samudera yang menyulitkan.
Karena kekurangan ikan, Jepang pun mulai mengimpor ikan dari negara lain.
Swedia adalah salah satu negara yang mengirim ikan ke Jepang.
Salmon
Pada tahun 1980, Swedia mengirimkan ikan salmon ke Jepang.
Saat pertama kali datang, masyarakat Jepang masih ragu dengan ikan salmon.
Menurut orang Jepang kala itu, ikan salmon terlalu kurus, sehingga tidak bisa dijadikan sashimi.
Selain itu, ada juga yang mengatakan, ikan salmon dihinggapi parasit saat berada di air, sehingga tidak aman untuk dijadikan sushi.
Ikan Kering
Karena masih ragu dengan ikan salmon, salmon pun hanya dijadikan bahan untuk membuat fillet, ikan kering, dan ikan asin.
Intinya orang Jepang tidak mau makan ikan salmon mentah-mentah
1995
Swedia tidak setuju dengan pendapat orang Jepang.
Menurut mereka, ikan salmon itu punya banyak manfaat dan bisa dimakan mentah.
Untuk membuktikan hal itu, Swedia pun melakukan penelitian tentang salmon mentah selama 15 tahun.
Setelah penelitian itu, orang Jepang pun mulai mau mengonsumsi salmon mentah.
Orang Jepang mulai mengonsumsi salmon mentah pada tahun 1995.
Semenjak itu, sushi dan sashimi salmon pun muncul di berbagai restoran Jepang.
Berita ini telah dimuat di Bobo.grid.id dengan judul Ternyata, Dulu Tidak Ada Sushi dan Sahimi Salmon di Jepang
Tonton juga: