lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Satu nama sebuah desa kuno di Himachal Pradesh, India menjadi terkenal di kalangan para pengisap mariyuana.
Yakni, Desa Malana.
Pasalnya, proses pengekstraksian ganja di desa tersebut sudah terkenal bagi para mafia narkoba.
Namun, ternyata Malana juga memiliki keunikan tersendiri tentang adat kebiasaan dan kepercayaan penduduknya.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Wittyfeed, Malana merupakan wujud demokrasi tertua di dunia menurut penduduk setempat.
Pemandangan Desa Malana dipenuhi tetumbuhan hijau, sungai yang mengalir mengikuti lembah, serta puncak-puncak Deotiba dan Chandrakhani.
Untuk itu, yuk kulik sedikit tentang rahasia yang disimpan Desa Malana.
1. Terkenal dengan ganjanya
Oleh karenanya, ada sebuah istilah krim Malana (Malana Cream).
Krim malana adalah bagian dari ganja Cannabis yang dikenal dengan kandungan minyak dan aromanya yang melimpah.
Kamu akan dibuat takjub saat mengetahui, krim Malana termasuk di antara ganja termahal yang ada di Amsterdam.
2. Orang asing (berasal dari luar Malana) tidak boleh menyentuh apapun atau siapapun di desa
Saat kamu berbelanja di Malana, maka penjual akan tetap meletakkan barang jualannya di konter dan akan meminta pembeli untuk meletakkan uangnya di sana, tanpa kontak fisik apapun.
Di Malana, orang asing memang tidak boleh menyentuh apapun.
Termasuk, tidak boleh menyentuh para perempuan Malana.
Orang-orang desa tersebut sangat protektif terhadap kaum perempuannya.
3. Penduduk desa meyakini mereka adalah keturunan Alexander Agung
Penduduk Malana mengikuti budaya Yunani Kuno karena mereka mengganggap diri mereka sebagai keturunan Alexander Agung.
4. Para penduduk memiliki kepercayaan teguh terhadap Jamblu Devta
Menurut beberapa sumber, orang-orang Malana percaya dengan kuasa Jamblu Devta.
Bahkan dewan yang ada di Malana terdiri dari 11 orang anggota yang disebut delegasi Jamblu yang menjalankan pemerintahannya.
5. Sistem hukum yang tak lazim dalam menyelesaikan suatu masalah.
Bagi orang-orang Malana, pendekatan kedewaan ada di atas segalanya.
Menurut Travel Triangle, ketika sebuah kasus dibahas di pengadilan, mereka membuat luka yang dalam di kaki depan anak domba dari masing-masing kedua belah pihak, memasukkan racun ke dalamnya dan menjahitnya kembali.
Orang yang dombanya akan mati terlebih dahulu akan kalah dalam kasus ini.
6. Dilarang merekam
Meskipun orang-orang di Malana tidak akan membiarkan orang asing menyentuh apapun, mereka tidak malu-malu di depan kamera.
Pengunjung masih bisa mengambil foto mereka, tapi tidak boleh merekam/membuat video.
7. Memproklamirkan diri sebagai yang paling unggul
Orang-orang Malana menahan diri dari kontak fisik dengan orang asing.
Mereka berbicara bahasa yang tidak boleh digunakan oleh orang asing.
Bahkan, orang asing tidak diijinkan memasuki kuil.
Secara keseluruhan, orang asing di Malana diperlakukan sebagai orang yang tak boleh disentuh.
8. Aturan bangunan tersendiri
Rumah di Malana dibagi secara khusus menjadi beberapa bagian.
Lantai dasar disebut Khudang, yang digunakan untuk menyimpan ternak, kayu bakar dan pakan ternak.
Lantai pertama alias Gaying adalah untuk menyimpan makanan dan wol untuk menenun.
Sedangkan tingkat atasnya adalah untuk ditinggali dan disebut Pati.
9. Aturan larangan bagi orang asing yang cukup banyak
Jika seorang asing dituduh melakukan kejahatan, ingatlah, di Malana, intervensi polisi tidak berlaku.
Tapi tetap saja, jika kamu ingin mencari pertolongan dari polisi, kamu perlu membayar denda sebesar 1.000 rupee untuk dewan desa.
10. Perayaan terkenal: Malana Fagli
Malana Fagli adalah Harlala Mark Dance Festival yang dirayakan pada Februari.
Ini adalah kesempatan ketika orang-orang Malana mandi bersama.
Sekelompok orang, yang tidak mengenakan apa-apa selain daun ganja dan topeng mirip hantu, menari-nari di sekitar rumah-rumah.
Mereka menyebarkan kotoran sapi di mana-mana yang cocok untuk menyediakan insulasi dari udara dingin.
Menurut The Culture Trip, sebuah legenda mengatakan, Jamblu Devta pernah menyembuhkan Akbar.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa raja tidak pernah mengumpulkan pajak dari desa Malana.
Setiap tahun kejadian ini dirayakan di Festival Fagli.
Yuk Subscribe Channel YouTube TribunTravel.com
