Breaking News:

Wisata Imlek? Yuk Kunjungi 3 Tempat Tanah Leluhur Tionghoa di Palembang, Asri dan Instagramable

Beberapa hari menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, sudahkah traveler siapkan angpau? Angpaunya disimpen aja untuk jalan-jalan Imlek di Palembang.

(KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM)
Kompleks Kelenteng dan Pagoda Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), dilihat dari Sungai Musi. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa hari lagi menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, sudahkah traveler siapkan angpau?

Angpaunya disimpen aja untuk jalan-jalan wisata Imlek di Palembang.

Kota di Sumatera Selatan ini diprediksi akan banyak para wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Sumatera Selatan Irene Camelin Sinaga bahwa Palembang merupakan satu tanah leluhur dari etnis Tionghoa.

Nah, bagi traveler yang akan menghabiskan akhir pekan di kota yang terkenal dengan kuliner pempek ini bisa mengunjungi beberapa obyek wisata.

Seperti halnya Irene menjelaskan, beberapa obyek yang bisa dikunjungi saat Imlek yakni Pulau Kemaro (Kemarau), Kampung Kapitan, dan beberapa kelenteng yang ada di Palembang.


Kompleks Kelenteng dan Pagoda Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), dilihat dari Sungai Musi. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek. (KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM)
Kompleks Kelenteng dan Pagoda Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), dilihat dari Sungai Musi. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek. (KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM) 

Pulau Kemaro

“Pulau Kemaro ini salah satu pulau yang ada di Palembang, memiliki legenda kisah cinta sejati, cinta seumur hidup antara Tan Bun An (pangeran dari Tiongkok) dan Siti Fatimah (puteri Raja Palembang),” kata Irene saat dihubungi, Selasa (13/2/2018).

Di Pulau Kemaro terdapat sebuah kelenteng, makam, pagoda, dan pohon cinta yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan.

Pulau Kemaro lokasinya di 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

2 dari 3 halaman

Pulau ini kata Irene, merupakan satu tempat yang dipercaya sebagai tempat yang sakral.

Biasanya di sana para keturunan Tionghoa ini berdoa dan melakukan aktivitas membakar dupa.

Irene menjelaskan, untuk bisa sampai di pulau tersebut, wisatawan bisa menggunakan getek yang biayanya sekitar Rp 50.000 hingga Rp 150.000 per orang untuk pulang pergi.

Sementara jika ingin menyewa satu kapal dipatok dengan harga Rp 250.000 untuk pulang pergi.



Suasana salah satu sudut Kampung Kapitan di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (6/8/2016). Kampung Kapitan didiami turun-temurun warga Tionghoa dan memiliki sejarah yang kuat saat peralihan dari Sriwijaya ke Kesultanan Palembang.(KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)
Suasana salah satu sudut Kampung Kapitan di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (6/8/2016). Kampung Kapitan didiami turun-temurun warga Tionghoa dan memiliki sejarah yang kuat saat peralihan dari Sriwijaya ke Kesultanan Palembang.(KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO) 

Kampung Kapitan

Kemudian, wisatawan bisa pula berkunjung ke Kampung Kapitan.

Kampung ini merupakan satu hunian Tionghoa tertua yang masih dihuni di Palembang.

Irene menjelaskan, Kapitan ini dulu merupakan satu tokoh, dia adalah seseorang yang melakukan pemungutan pajak saat masa kolonial.

Sehingga perumahan tersebut diberi nama Kapitan dan menjadi cagar budaya juga obyek wisata yang berada di kawasan Sungai Musi.

“Di sana (wisatawan) bisa melihat bagaimana tradisi leluhur di Kampung Kapitan. Melihat ritual sehari-hari orang yang sembahyang di sana, melihat arsitektur Kampung Kapitan yang bergaya China campur Belanda. Lalu juga ada pembuatan pempek,” kata dia.




Kelenteng Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), yang mulai berhias menyambut Cap Go Meh. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek.(KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM)
Kelenteng Hok Cing Bio di Pulau Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/1/2014), yang mulai berhias menyambut Cap Go Meh. Pulau di tengah Sungai Musi ini menjadi tujuan ratusan ribu orang dari sejumlah daerah setiap perayaan Cap Go Meh atau bulan purnama pertama setelah Imlek.(KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM) 
3 dari 3 halaman

Kelenteng

Irene mengatakan di Palembang sendiri terdapat lebih dari 10 kelenteng.

Salah satu kelenteng yang bisa dikunjungi adalah Kelenteng Dewi Kwan Im yang berada di tepi Sungai Musi.

“Kelenteng ini juga sudah termasuk lama, ornamennya bagus, dan lokasinya cukup strategis. Wisatawan pun bisa berkunjung ke sana,” kata dia.

Selain itu, lanjut Irene, pada saat Imlek, ada beberapa event yang bisa dikunjungi seperti halnya melihat pertunjukkan barongsai hingga melihat dekorasi Imlek di pusat perbelanjaan di Palembang.

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Libur Imlek, Ini 3 Tempat Wisata Tanah Leluhur Tionghoa di Palembang

Tonton juga:

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Sumatera SelatanPalembangIlir Timur IIPulau Kemaro Rumah Limas Kue Bluder Claudia Scheunemann
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved