Breaking News:

Tragis! Kisah Burung Laut di Selandia Baru Mati dalam Kondisi Paling Kesepian Ini Bikin Mewek

Kata siapa kesepian itu hanya untuk manusia. Burung pun akan merasa demikian, apalagi ia mati sendiri. Kisah burung ini bikin mewek berjemaah.

guim.co.uk
Seekor burung laut jantan jenis gannet bernama Nigel tinggal sendirian selama bertahun-tahun di Pulau Mana. 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Kesepian merupakan hal yang berat untuk dijalani tak hanya oleh manusia, tetapi juga binatang.

Bisa kamu bayangkan bagaimana hidup tanpa teman di sekitarmu?

Inilah yang dialami oleh seekor burung laut di Selandia Baru.

Dikutip TribunTravel.com dari laman The Guardian, seekor burung laut jantan jenis gannet bernama Nigel tinggal sendirian selama bertahun-tahun di Pulau Mana.

Pulau Mana merupakan pulau tak berpenghuni yang terletak di bagian utara Selandia Baru.

Nigel tinggal di Pulau Mana itu hanya 'ditemani' oleh beberapa patung replika burung gannet yang terbuat dari beton.

Patung replika burung gannet memang diletakkan oleh para petugas konservasi yang juga menggunakan tiruan suara kicauan burung gannet dengan speaker bertenaga surya.

Tujuan dari mereka melakukan hal ini, untuk memanggil koloni burung laut lainnya untuk tinggal di pulau.

(guim.co.uk)

Nigel adalah burung gannet yang pertama kalinya tinggal di Pulau Mana dalam 40 tahun.

2 dari 4 halaman

Ia tiba sendirian tahun 2013 lalu.

Di Pulau Mana, dia juga tetap tinggal sendirian.

Ini terjadi sampai beberapa minggu yang lalu saat ia akhirnya mendapat teman sesama burung gannet yang berjumlah tiga ekor.

Namun, burung malang ini mati sebelum sempat membentuk koloni baru dengan mereka.

Ranger dari Departemen Konservasi, Chris Bell, menemukan tubuh Nigel sudah terbujur kaku di antara patung-patung burung gannet di sekitarnya.

"Nigel sangat setia pada koloninya (patung replika)," kata Chris, yang juga bekerja dan tinggal sendirian di Pulau Mana.

Pulau Mana berjarak sekitar 2,5 kilometer sebelah barat pulau utama Selandia Baru.

"Saya pikir itu pasti sangat membuat frustrasi. Entah dia (Nigel) kesepian atau tidak, dia tidak pernah mendapatkan apa-apa sebagai balasannya."

"Itu pasti pengalaman yang sangat aneh baginya, saat dia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencoba merayu satu dari replika burung gannet tersebut."

"Kurasa kita semua sangat bisa berempati untuk Nigel, karena dia punya situasi yang seolah tak lagi punya harapan."

3 dari 4 halaman

Chris mengatakan, setelah Nigel tiba di Pulau Mana lima tahun yang lalu, dia mulai merayu dan mendekati satu dari 80 replika beton burung gannet yang ditempatkan di tebing timur.

Sama seperti aslinya, replika burung gannet itu memiliki paruh kuning dan sayap berujung hitam yang dicat.

Selama diobservasi, Nigel dengan hati-hati membangun sarang untuk 'pasangan pilihan'nya ini.

Tak lupa, Nigel juga mencoba membersihkan bulunya yang dingin dan keras yang terbuat dari beton.

Serta berkicau untuk replika tersebut, tahun demi tahun.

Nigel mati beberapa minggu setelah tiga ekor burung gannet nyata menetap di pulau itu.

Staf konservasi berharap Nigel bisa bersosialisasi dengan ketiga burung pendatang itu.

Tapi Nigel tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada burung-burung pendatang yang nyata itu.

Ia malah tetap menyendiri, 'mengobrol' dengan pasangan replikanya.

Sementara tiga ekor burung gannet yang nyata yang baru datang tetap terus beraktivitas seperti biasa.

4 dari 4 halaman

"Dari sudut pandang konservasi, Nigel adalah aset besar."

"Karena replika gannet beton itu mungkin telah membodohi Nigel - tapi mereka tidak membodohi gannet lain."

"Kami selalu menganggap Nigel meningkatkan kesempatan bagi koloni burung untuk berkembang, dan sepertinya matinya Nigel mematikan harapan ini," kata Chris.

"Nigel sebenarnya dapat menjadi daya tarik yang membantu menarik burung lainnya - gannet suka bersarang di mana gannet lain telah bersarang sebelumnya."

"Sungguh menyedihkan Nigel telah mati, tapi ia tidak mati sia-sia. "

Sebuah kelompok sukarelawan yang bekerja di pulau itu, Friends of Mana, juga mengatakan, mereka merasa berduka dengan kematian Nigel.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Selandia BaruPulau ManaNigel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved