Breaking News:

Luar Biasa! 15 Inovasi Ramah Lingkungan dan Peduli Sampah untuk Selamatkan Bumi Ini Wajib Ditiru

Ada sejumlah orang yang telah memiliki ide dan menciptakan inovasi untuk bergaya hidup 'go green' dan ramah lingkungan. Wajib ditiru, nih.

Bright Side
Cara baru untuk menyelamatkan Planet Bumi 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Melihat begitu cepatnya laju pemanasan global dan perubahan iklim, manusia harus segera berinovasi untuk meminimalisir dampaknya.

Terkait pemanasan global dan perubahan iklim tersebut, satu hal yang tak bisa diabaikan adalah sampah.

Sampah telah memberikan kontribusi besar pada perubahan wajah planet kita, membuat Bumi semakin hari semakin kotor.

Bahkan, setiap tahunnya ada 1,4 miliar pon sampah masuk ke laut akibat segala kegiatan dan gaya hidup manusia.

Untuk itu, masalah sampah memang membutuhkan cara untuk menyelesaikannya.

Ada sejumlah orang yang telah memiliki ide dan menciptakan inovasi untuk bergaya hidup 'go green' dan ramah lingkungan.

Upaya ini bisa dilakukan dari hal-hal kecil dan tampak sepele lho, namun dampaknya bisa meluas.

Oleh karena itu, intip yuk cara-cara orang untuk dapat menyelamatkan Planet Bumi berikut, sebagaimana dikutip TribunTravel.com dari laman Bright Side.

1. Cara baru untuk memanfaatkan botol-botol plastik bekas

(brightside.me)
2 dari 4 halaman

Umat manusia kini menjadi sangat peduli dengan masalah sampah plastik yang mulai dimanfaatkan kembali, terutama botol plastik.

Ide yang paling sulit dipercaya ini mencakup membuat perahu bahkan rumah dari sampah botol plastik.

Alih-alih membuang botol yang hanya pernah digunakan satu kali, beberapa orang juga mulai mendaur ulangnya menjadi segala benda mulai dari pot bunga, mainan, hingga tong sampah.

2. Botol yang terbuat dari rumput laut yang dapat terurai sendiri saat kosong

(brightside.me)

Ini merupakan inovasi dari Ari Jónsson, seorang pelajar dari Iceland Academy of the Arts.

Ia mempresentasikan proyeknya di festival DesignMarch 2016.

Ari menciptakan sebuah botol yang terbuat dari air dan bubuk agar-agar.

Hal inilah yang membuat bentuk botol tidak berubah saat diisi dengan air dan mulai membusuk begitu sudah kosong.

Jika disimpan dalam waktu lama, botol alga ini memang bisa memberi sedikit rasa ke dalam air, tapi benar-benar aman untuk dikonsumsi.

3. Sneakers yang terbuat dari sampah lautan

(brightside.me)
3 dari 4 halaman

Adidas bekerja sama dengan Parley for the Oceans untuk membuat dunia lebih baik.

Perusahaan ini menciptakan beberapa sepatu olahraga dan desain pakaian yang terbuat dari plastik di lautan.

Sepatu dan pakaian ini dibuat dengan warna samudera biru dan abu-abu dan terlihat sama bagusnya dengan bahan lainnya.

4. Plastik berbasis tanaman yang bisa jadi kompos seutuhnya

(brightside.me)

Avani adalah perusahaan start up yang berbasis di Bali, Indonesia.

Tujuan mereka adalah mengganti plastik dengan analog ekologis.

Misalnya, cangkir ini dibuat dengan kertas bersertifikat FSC dan tepung maizena dan sepenuhnya dapat berubah menjadi kompos.

Avani bahkan memproduksi tas yang terbuat dari singkong (tapioka) yang sangat mirip dengan plastik, namun dapat terurai dengan baik.

Hal yang menakjubkan tentang inovasi Avani adalah benda-benda tersebut benar-benar membusuk dalam waktu setengah tahun dan bahkan bisa larut dalam air.

5. Pembungkus makanan dari lilin lebah

(brightside.me)
4 dari 4 halaman

Bee's Wrap juga memiliki solusi untuk mengurangi penggunaan plastik.

Perusahaan ini membuat bungkus makanan yang terbuat dari kapas, lilin lebah, minyak jojoba, dan resin pohon.

Pembungkus ini memiliki berbagai corak dan terlihat lebih menarik dibanding plastik biasa.

Bungkusnya juga bisa digunakan kembali - cukup dibersihkan saja sebelum dipakai.

6. Bahan kulit dari daun pisang yang tahan air

(brightside.me)

Green Banana Paper menawarkan alternatif dompet kulit dan kertas biasa.

Barang-barang mereka terbuat dari serat daun pisang.

Alasan di balik pilihan materialnya adalah karena "pohon" pisang mati setelah berbuah, dengan tujuan memberi jalan pada batang yang lebih muda untuk tumbuh.

Jadi memanfaatkan serat daun dan pohon pisang terlihat menjadi keputusan logis dan ramah lingkungan.

7. Wadah ring kaleng minuman ramah lingkungan

(brightside.me)

E6PR (eco 6-pack rings) adalah proyek yang bertujuan menyelamatkan hewan.

Setiap tahun, banyak dari binatang yang makan atau terjerat dalam lingkaran sampah plastik yang dibuang manusia.

Namun E6PR dapat terurai hanya dalam waktu beberapa hari, atau dalam beberapa minggu jika dibuang dengan tidak benar.

Keuntungan lain yang tak kalah penting adalah bahan ini tidak berbahaya bagi hewan jika tertelan.

8. Saringan graphene yang dapat membuat air laut dapat diminum

(brightside.me)

Membran ini dikembangkan di National Graphene Institute dan telah membuktikan efisiensinya dalam menyaring garam besar.

Namun, garam biasa masih bisa melewati saringan ini karena membrannya sedikit melebar saat berada di air.

Para ilmuwan saat ini sedang berupaya untuk mengendalikan ukuran saringan graphene tersebut.

9. Peralatan yang dapat menghasilkan air minum dari udara

(brightside.me)

WaterSeer bisa menjadi cara lain untuk mengakses air murni.

Perangkat ini menghasilkan air dari udara dengan cara mengumpulkannya dalam wadah dan air kondensasi dari uap.

Selain itu, WaterSeer bisa mengumpulkan hingga 37 liter (9,8 galon) sehari.

Para pengembang mengklaim WaterSeer dapat menggunakan sumber daya apapun dan membutuhkan waktu 150 watt per jam untuk kebutuhannya.

10. Shower yang dapat menghemat air hingga 70 persen

(brightside.me)

Nebia adalah pancuran baru yang mengatomisasi aliran air menjadi jutaan tetesan, sehingga menciptakan kesan mandi uap air terjun.

Menurut perusahaan pembuatnya, Nebia bisa menghemat 70% air.

Tidak seperti pancuran biasa yang membutuhkan 76 liter (20 galon) untuk mandi rata-rata, Nebia hanya menggunakan 23 liter (6 galon).

11. Tempat sampah yang memisahkan sampah dari air

(brightside.me)

Seabin Project adalah tempat sampah yang bisa direndam di perairan laut dan pelabuhan yang dapat mengumpulkan hingga 20 kg sampah mengambang - termasuk barang-barang kecil sekalipun.

Perangkat ini menghisap air dan kotoran untuk kemudian menyaringnya.

Bahkan, perangkat ini bisa mengumpulkan tumpahan minyak.

12. Gelembung air yang bisa dimakan

(brightside.me)

Skipping Rocks Lab meluncurkan proyek bernama Ooho! dan semboyan mereka adalah "air yang bisa kamu makan."

Mereka menciptakan gelembung alga yang dapat dimakan yang bisa diisi dengan air (murni atau memiliki rasa tertentu), alkohol, dan bahkan kosmetik.

13. Termostat yang dapat menyesuaikan kebutuhan pengguna

(brightside.me)

Termostat Nest adalah gadget pintar yang membantu mengelola konsumsi panas di dalam rumah.

Perangkat ini dimatikan saat semua orang meninggalkan rumah dan dikendalikan oleh sebuah aplikasi.

Kamu dapat mengubah suhu dan melihat riwayat penggunaan energi.

Hal yang paling menakjubkan adalah gadget ini dapat mempelajari preferensi suhu selama berhari-hari, berminggu-minggu.

Bahkan beberapa musim dan menerapkannya untuk menciptakan suasana nyaman di rumah.

14. Peti mati yang dapat menyelamatkan hutan

(brightside.me)

Capsula Mundi adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengubah pendekatan kematian.

Perusahaan khawatir dengan adanya deforestasi karena masing-masing peti mati membutuhkan pohon untuk ditebang.

Untuk menyelamatkan hutan, mereka menawarkan bentuk baru, yakni peti mati berbentuk telur yang terbuat dari bahan biodegradable dengan sebatang pohon atau biji yang ditanam di atasnya.

Ada 2 desain; peti mati dan guci, yang diciptakan agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang.

Idenya adalah seseorang memilih sebatang pohon untuk ditanam setelah ia meninggal, untuk kemudian dirawat oleh keluarganya.

15. Rumah ramah lingkungan "Hobbit Hole"

(brightside.me)

Green Magic Homes terlihat seperti rumah-rumah dalam buku-buku karya JRR Tolkien.

Rumah ini merupakan bangunan modular yang ditutupi dengan tanah, yang merupakan dekorasi dan metode pengendalian iklim.

Konstruksinya tahan lama dan tidak perlu perbaikan untuk waktu yang lama.

Kamu bahkan bisa menanam sayur atau taman bunga di atap dan dindingnya.

Rumah ini juga dibuat dengan varian pasir dan salju untuk iklim gurun dan dingin.

Seluruh proses pemesanan, pengiriman, dan pemasangan rumah Hobbit Hole memakan waktu maksimal satu sampai 2 bulan.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
BaliHobbitTribunTravel.com Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved