TRIBUNTRAVEL.COM - Bhutan adalah sebuah kerajaan Buddha yang terletak di ujung timur Himalaya.
Bhutan terkenal dengan biara-biara, benteng, dan pemandangan alamnya yang sangat menakjubkan.
Sampai saat ini, masih jarang wisatawan dari seluruh dunia pergi ke Bhutan, menjadikannya tempat yang sangat sulit untuk dikunjungi.
Bhutan bagaikan kerajaan yang sengaja menutup diri untuk mempertahankan tradisi dan budaya leluhurnya tetap utuh.
Wisatawan yang berkunjung ke negara ini harus membayar harga selangit karena negara ini berniat menghalangi wisatawan yang ingin mengikis cara hidup mereka.
Dilansir dari laman unbelieveable-fact.com, berikut beberapa fakta sekilas tentang kerajaan misterius ini.
1. Nama 'Bhutan' berasal dari bahasa Sansekerta
Nama Bhutan diduga berasal dari bahasa Sansekerta Bhutanta yang berarti “akhir Tibet”, atau dari Bhu-Uttan yang berarti “dataran tinggi.”

2. Bhutan adalah salah satu negara terkecil di dunia

Bhutan adalah negara yang terkurung daratan yang dikelilingi oleh China selatan dan India utara.
Luas Bhutan hanya sekitar 47.000 kilometer persegi.
Daerah ini lebih kecil dari Indiana, negara Midwestern AS yang memiliki luas 94, 321 kilometer persegi.
3. Nama Bhutan untuk Bhutan adalah “Druk Yul” yang berarti “tanah naga guntur"

Nama resmi untuk Bhutan adalah “Druk Yul “ .
“Druk”, diucapkan seperti “drug” dalah bahasa Inggris atau “duk” yang artinya “naga” di Dzongkha, bahasa resmi Bhutan.
“Druk Yul” berarti “ tanah guntur naga.
4. Bendera Bhutan terdiri dari dua warna dengan gambar naga yang resmi digunakan pada tahun 1965

5. Kerajaan kecil Bhutan memperkenalkan konsep “kebahagiaan” sebagai indikator kemakmuran Bhutan

6. Sekitar setengah dari penduduk Bhutan berada di bawah usia tujuh belas tahun dan usia rata-rata penduduk negara ini masih sangat muda yaitu 27,2 tahun

Populasi Bhutan hanya mewakili 0,01 persen dari total penduduk dunia.
Bhutan memiliki populasi yang sangat muda.
Setidaknya 50% dari populasi masih berada di bawah tujuh belas.
7. Raja Bhutan memakai Dzongkha atau Raven Crown

Raja-raja Bhutan memakai topi dimahkotai dengan gagak yang dikenal sebagai Dzongkha atau Raven Crown.
Gagak melambangkan Mahakala, dewa penjaga Bhutan.
Prototipe dari Raven Crown dirancang sebagai helm pertempuran untuk Jigme Namgyel .
Gagak adalah burung nasional Bhutan.
Itulah sebabnya membunuh seekor burung gagak di Bhutan bisa dianggap sebagai kejahatan besar.
8. Di Bhutan, ganja tumbuh liar dan lebih umum daripada rumput biasa

Mayoritas penduduk tidak merokok ganja.
Ganja di negara ini justru diumpankan ke babi.
Makan ganja bisa membuat babi cepat lapar dan mereka akan mengkonsumsi makanan lebih banyak.
Hal ini bisa menghasilkan daging babi yang gemuk dan lezat.
9. Gangkhar Puensum ( 7570 Mdpl) adalah titik tertinggi di Bhutan yang juga gunung tertinggi di dunia

Gangkhar Puensum adalah puncak tertinggi yang belum pernah didaki wisatawan.
Gunung ini adalah puncak tertinggi ke-40 di dunia.
Anehnya, masih belum pernah ada pendaki yang naik ke gunung ini.
“Gangkhar Puensum” artinya “puncak putih dari tiga bersaudara spiritual”.
Gunung di perbatasan Tibet ini menjadi wilayah yang disengketakan.
Peta Cina menempatkan gunung di perbatasan, namun sumber lain menunjukkan gunung di Bhutan.
Empat ekspedisi telah gagal ke puncak gunung pada tahun 1985 dan 1986, hanya setelah Bhutan membukanya untuk mountaineering.
Pada tahun 1994, Bhutan kembali menarik izin untuk mendaki gunung lebih tinggi dari 6.000 meter.
Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan keyakinan spiritual dan adat istiadat negara itu
10. Paro merupakan satu-satunya bandara internasional Bhutan
Dikelilingi oleh puncak yang menjulang tinggi dari Himalaya, Paro adalah salah satu bandara paling menantang di dunia untuk pilot.
Bahkan, hanya delapan pilot di dunia saat ini yang bersertifikat pernah mendarat di sana.

11. Bhutan adalah satu-satunya negara di dunia yang benar-benar melarang budidaya, panen, produksi, dan penjualan tembakau dan produk tembakau bawah Undang-Undang Pengendalian Tembakau dari Bhutan 2010

12. Thimpu adalah satu-satunya kota di dunia yang tidak memiliki lampu lalu lintas
Tidak ada lampu lalu lintas di mana saja di Bhutan.
Pernah ada lampu lalu lintas dipasang di Thimpu, ibukota Bhutan, tapi kemudian dihilangkan menyusul keluhan dari orang-orang menganggapnya tidak penting.
Sekarang, lampu lalu lintas diganti seorang polisi yang berdiri di bilik berukir mengarahkan lalu lintas dengan gerakan tangan.

13. Bhutan adalah penyerap karbon dioksida dunia

Bhutan sering dipuji sebagai salah satu negara terhijau di dunia.
Bhutan tidak hanya pe-netral karbon, tetapi satu-satunya negara di dunia yang secara resmi menjadi “penyerap karbon”.
Negara ini mengambil karbon dioksida lebih dari yang dihasilkannya.
Negara ini hanya menghasilkan 1,5 juta ton karbon per tahun sementara hutannya menyerap 6 juta per tahun.
14. Satu-satunya negara yang makanannya serba organik

Bhutan menjadi negara pertama seluruh produksi makanannya organik.
Negara ini melarang penjualan dan penggunaan pestisida dan pupuk dalam negeri.
Petani dari Bhutan akan menggunakan limbah hewan mereka sendiri dan limbah pertanian sebagai pupuk.