Breaking News:

Menteri Agama Lukman Haqim Disengat Ikan Pari Saat Liburan, Seberapa Bahaya Racun yang Dikeluarkan?

Saat liburan ke Derawan, Menteri Agama Lukman Haqim Saifudin, tersengat ikan pari. Memang, seberapa berbahaya sih sengatan ikan pari?

alphacoders.com
Ikan pari 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Berwisata di pantai dengan beberapa aktivitas seperti berenang, berperahu, snorkeling, maupun scuba diving di laut, tentu merupakan kegiatan yang menyenangkan.

Namun, terkadang ada hal yang kurang mengenakkan saat berada di kawasan laut.

Seperti yang dialami Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin.

Dikutip TribunTravel.com dari laman Kompas.com, Lukman Hakim Saifuddin tersengat ikan pari saat berlibur bersama keluarga di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, Sabtu (3/2/2018) kemarin.

Saat ini kondisi Lukman sudah berangsur membaik dan masih dalam proses perawatan dokter.

Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Haqim Saifudin.
Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Haqim Saifudin. (TRIBUN KALTIM)
Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Haqim Saifudin.
Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Haqim Saifudin. (TRIBUN KALTIM)

Nah, tentunya hal ini membuat kita bertanya-tanya, seberapa berbahaya sih sengatan ikan pari?

Sebenarnya, sengatan ikan pari tidak boleh disepelekan.

Dikutip TribunTravel.com dari laman Tribun Jambi, ada sejumlah kasus kematian yang disebabkan oleh sengatan ekor ikan pari.

Pada 2016 lalu, seorang penyelam bernama Philip Chan mendapat serangan ekor ikan pari pada bagian dadanya hingga tewas di taman rekreasi Underwater World Singapore.

2 dari 4 halaman

Kemudian 10 tahun lalu, aktivis konservasi dan selebritas televisi, Steve Irwin, meninggal dunia karena diserang oleh seekor ikan pari di Great Barrier Reef, Australia.

Nah, saat menyengat korbannya, ikan pari tidak perlu 'repot-repot' menghadapkan tubuhnya yang lebar itu.

Pasalnya, ekor ikan pari dapat terayun ke atas melewati tubuhnya dan mengenai apapun yang ada di hadapannya.

Ikan pari juga tidak memiliki kontrol terhadap serangannya.

Pada sebagian besar kasus ketika sengat masuk kedalah tubuh seseorang, tekanan dapat menyebabkan robeknya membran racun yang membungkusnya.

Nah, ketika pelindung ini robek, racun akan mengalir ke dalam luka.

Racun ikan ikan pari tidak berakibat fatal, tapi sangat menyakitkan.

Racun ini tersusun dari enzim 5-nucleotidase phosphodiesterase dan serotonin.

Serotonin menyebabkan luka parah pada otot polos.

Zat inilah yang mengakibatkan racun ikan pari sangat menyakitkan.

3 dari 4 halaman

Enzimnya pun mengakibatkan kematian pada sel dan jaringan.

Jika racun masuk ke daerah pergelangan kaki, dapat lebih mudah diatasi.

Caranya dengan memberikan panas untuk merusak racun dan membatasi jumlah kerusakan yang disebabkan olehnya.

Tetapi, jika tidak tertangani dengan segera dan benar akan menyebabkan dilakukannya amputasi.

Namun, jika racun masuk pada rongga dada atau perut, mengakibatkan kematian jaringan dan akan berakibat fatal karena organ utama terletak pada daerah ini.

Jika duri masuk ke dalam jantung seperti yang dilaporkan dalam kasus Steve Irwin, akibatnya akan sangat fatal.

Walaupun racun ikan pari dapat mengakibatkan bahaya yang serius, sebenarnya bagian yang paling merusak dari mekanisme serangan ikan pari terletak pada tikaman durinya.

Bagian ujung duri yang tajam akan masuk dengan mudah dalam jaringan.

Tetapi, saat duri dikeluarkan bagian bergerigi dari sengat ini akan melukai dan merusak jaringan lebih besar.

Bahkan walaupun sengat ini tidak beracun, mencabut sengat dari dada atau perut seseorang dapat merobek jaringan cukup besar.

4 dari 4 halaman

Jadi, jika kali lain bertemu dengan ikan pari di laut, sebaiknya kita tetap waspada ya.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Menteri AgamaLukman Hakim SaifuddinDerawan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved