Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Sabtu (3/2/2018) kemarin, Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin tersengat ikan pari saat berlibur bersama keluarga di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur.
Kini, kondisi Lukman sudah berangsur membaik dan masih dalam proses perawatan dokter.
Diharapkan, Lukman dapat segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Meski jarang terjadi, sengatan ekor ikan pari tidak boleh dipandang sebelah mata.
Saat terkena sengat, akan muncul sejumlah gejala.
Seperti nyeri yang rasanya tajam dan seperti ditusuk-tusuk, luka berdarah, area di sekitar luka biasanya bengkak dan kemerahan atau membiru.
Termasuk adanya pembesaran kelenjar limfa, mual, muntah, demam, kram otot, tremor, kelemahan, peningkatan detak jantung, penurunan tekanan darah, bahkan kematian.
Selain mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa, sengatan ekor ikan pari dapat berakibat fatal.
Terutama jika mengenai bagian tubuh yang vital, seperti rongga dada maupun perut.
Jika terkena sengatan ikan pari, ada sejumlah cara untuk mengobati dan meredakan sakitnya.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Tribun Jambi, berikut cara mengatasi sengatan ekor ikan pari.
1. Jika ada air panas bisa dikompres pakai air hangat (agak panas lebih baik).
Lalu, minum obat pereda rasa sakit (jika ada) untuk mengurangi rasa sakit.
Kompres bisa dilakukan berulang-ulang.
2. Jika ada pohon bidara ambil getahnya teteskan pada luka, dan jangan dibasuh pakai air tawar.
3. Sebagai patokan umum, sebagian besar 'bisa/racun binatang' itu bahan dasarnya adalah protein, sedangkan protein akan terurai oleh suhu panas yang ekstrim.
Karena itu, kompres dengan suhu sepanas mungkin akan membantu meredakan rasa sakitnya.
Dalam kondisi darurat, bila tak ada air panas, dapat disiram dengan air seni.
Efek negatif racun akan menurun saat terkena amonia, sedangkan air seni sendiri mengandung zat amoniak yang cukup tinggi.
Namun, harus tahan dengan bau pesingnya.
4. Jika tips di atas sudah dilakukan, bawa segera korban ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan pengobatan lanjutan.
5. Biasakan pergi memancing menggunakan pakaian yang aman, seperti lengan panjang/jaket, celana panjang, sepatu memancing, topi, sarung tangan, kacamata dan penutup muka.
Serta jangan lupa membawa tas P3K dengan isi secukupnya (obat penghilang rasa sakit, balsem, obat luka, perban, gunting, korek api), serta bekal makanan dan minuman, saat berplesiran di pantai.