Breaking News:

Menikmati Nuansa Retro di Kyoto Jepang, Jangan Lupa Mampir 5 Kafe Unik dengan Interior Tradisional

Satu kota penuh nuansa tradisional di Jepang adalah Kyoto. Beragam peninggalan bersejarah bisa traveler temukn dengan mudah di sana.

Travel + Leisure
Kyoto, Jepang 

TRIBUNTRAVEL.COM - Satu kota penuh nuansa tradisional di Jepang adalah Kyoto.

Beragam peninggalan bersejarah bisa traveler temukn dengan mudah di sana.

Mulai dari kuil, menikmati kafe-kafe bernuansa retro yang direnovasi dari rumah tua khas Jepang, seperti di daerah Nishijin, daerah yang terkenal sebagai tempat lahirnya kerajinan tenun sutra tradisional bernama Nishijin-ori pun ada.

Kali ini kami akan memperkenalkan contoh perjalanan yang bisa kamu nikmati saat pelesiran dari daerah Nishijin ke daerah Nijo di kota Kyoto ini.

Di sini kita bisa berjalan sambil mengamati ciri khas rumah Jepang zaman dulu dari bentuk jendela ataupun patung dewa yang ada di genteng.




Matsutomiya Kotobuki merupakan restoran di Kyoto, Jepang yang bangunannya direnovasi dari rumah tua zaman Meiji (1868-1912) dengan menu buffet yang menggunakan bahan makanan natural. (KARAKSA MEDIA)
Matsutomiya Kotobuki merupakan restoran di Kyoto, Jepang yang bangunannya direnovasi dari rumah tua zaman Meiji (1868-1912) dengan menu buffet yang menggunakan bahan makanan natural. (KARAKSA MEDIA) 

Matsutomiya Kotobuki

Matsutomiya Kotobuki merupakan restoran yang bangunannya direnovasi dari rumah tua zaman Meiji (1868-1912) dengan menu buffet yang menggunakan bahan makanan natural (bahan makanan yang diproduksi sebisa mungkin tanpa menggunakan bahan kimia dan dibesarkan secara alami).

Bumbu dasar yang digunakan pada hidangan adalah Shoyu (kecap asin Jepang), sake dan gula pasir.

Pada semua hidangan restoran ini sama sekali tidak digunakan kaldu hewan, sehingga rasa lezat dan manis dihasilkan asli dari sayuran dan bahan lain yang digunakan, seperti rasa manis dihasilkan dari gandum pada sup miso, kelezatan alami ini pasti akan membuat kamu kaget.




Hidangan obanzai (sebutan untuk lauk rumahan khas Kyoto yang telah ada sejak dulu) dari bahan makanan natural di restoran Matsutomiya Kotobuki.(KARAKSA MEDIA)
Hidangan obanzai (sebutan untuk lauk rumahan khas Kyoto yang telah ada sejak dulu) dari bahan makanan natural di restoran Matsutomiya Kotobuki.(KARAKSA MEDIA) 

Di lantai satu restoran ini terdapat tujuh buah kursi counter, yang memperlihatkan perpaduan nuansa retro dan modern yang bagus di sini.

2 dari 4 halaman

Hidangan obanzai (sebutan untuk lauk rumahan khas Kyoto yang telah ada sejak dulu) dari bahan makanan natural.

Menu restoran ini berfokus pada makanan sehat seperti rebusan sayur dan lain-lain.

Di lantai 2 kita bisa menikmati jendela dengan desain yang antik.

Kita juga bisa melihat ciri khas rumah tradisional dari bentuk jendela Jepang yang tradisional.




Menu restoran Matsutomiya Kotobuki di Kyoto, Jepang, ini berfokus pada makanan sehat seperti rebusan sayur dan lain-lain.(KARAKSA MEDIA)
Menu restoran Matsutomiya Kotobuki di Kyoto, Jepang, ini berfokus pada makanan sehat seperti rebusan sayur dan lain-lain.(KARAKSA MEDIA) 

Informasi Tempat

Matsutomiya Kotobuki
Alamat: Kyoto-shi, Nakagyo-ku, Takeyacho-doori Nishinotoin Nishiiru, Takeya-cho 422
Akses: Jalan kaki 8 menit dari stasiun subway Marutamachi, Jalan kaki 11 menit dari stasiun subway Nijo-jo
Jam operasional: 11.30-15.00 (LO 14.20), Jumat/Sabtu/Minggu: 11.30-15.00 (LO: 14.20)
Hari libur: hari Selasa
Harga buffet: Natural foods buffet 1.080 Yen, Akhir minggu & Hari libur 1.490 Yen
*Batas waktu makan 60 menit

Cat Apartment Coffee

Cat Apartment Coffee merupakan kafe kucing dengan 15 ekor kucing idola yang viral di medsos.




Cat Apartment Coffee di Kyoto, Jepang, merupakan kafe kucing dengan 15 ekor kucing idola yang viral di medsos.(KARAKSA MEDIA)
Cat Apartment Coffee di Kyoto, Jepang, merupakan kafe kucing dengan 15 ekor kucing idola yang viral di medsos.(KARAKSA MEDIA)

Meskipun kucing tidak bisa disentuh kecuali mereka naik ke pangkuan kita, karena kucing di sini jinak kita bisa mengambil foto dan bersantai sambil melihat berbagai tingkah mereka.

Kopi yang digunakan di kafe ini merupakan kopi dari toko terkenal Unir Specialty Coffee.

3 dari 4 halaman

Waktu yang paling diminati pelanggan adalah waktu makan (sekitar jam 17.00-18.00), di sini kita bisa melihat kucing yang melingkar sambil makan dengan lahap.

Kita juga bisa melihat kelakuan lucu kucing yang penasaran dengan pemandangan di luar dan berdiri untuk melihatnya dari jendela.




Di Cat Apartment Coffee, Kyoto, Jepang, kita juga bisa melihat kelakuan lucu kucing yang penasaran dengan pemandangan di luar dan berdiri untuk melihatnya dari jendela.(KARAKSA MEDIA)
Di Cat Apartment Coffee, Kyoto, Jepang, kita juga bisa melihat kelakuan lucu kucing yang penasaran dengan pemandangan di luar dan berdiri untuk melihatnya dari jendela.(KARAKSA MEDIA) 

Bangunan kafe ini direnovasi dari rumah penduduk berusia 100 tahun yang dibangun pada zaman Taisho (1912-1926).

Informasi Tempat

Cat Apartment Coffee
Alamat: Kyoto-shi, Kamigyo-ku, Ichijo-doori, Omiya Higashiiru, Shimoishibashi
Minamin Hancho 54-1
Akses: Jalan kaki 15 menit dari stasiun subway Imadegawa
Jam operasional: 12.00-21.00 (LO 19.30)
Akhir minggu & Hari libur: 12.00-19.00 (LO 18.00)
Hari libur: Senin, Selasa dan Jumat
Biaya masuk: 1.296 Yen (60 menit), 1.836 Yen (90 menit)
*Perpanjangan waktu dikenakan biaya tambahan 216 Yen/ 10 menit
*Anak di bawah 7 tahun tidak bisa masuk dan tidak bisa reservasi

Café 1001

Café 1001 merupakan kafe yang direnovasi dari rumah penduduk di zaman Meiji (1868-1912), dengan pilar-pilar berwarna coklat yang mengeluarkan nuansa tua. 

Kafe ini terkenal dengan parfait rasa cokelat mintnya.




Di Café 1001, Kyoto, Jepang, lantai yang awalnya merupakan tatami (alas tradisional Jepang dari jerami) diganti menjadi kayu. (KARAKSA MEDIA)
Di Café 1001, Kyoto, Jepang, lantai yang awalnya merupakan tatami (alas tradisional Jepang dari jerami) diganti menjadi kayu. (KARAKSA MEDIA) 

Kafe ini menyediakan banyak buku tentang kucing karena pemiliknya suka kucing, majalah wanita dan banyak buku dengan berbagai genre lainnya.

Lantai yang awalnya merupakan tatami (alas tradisional Jepang dari jerami) diganti menjadi kayu.

4 dari 4 halaman

Sinar matahari yang masuk ke toko melalui jendela, korner buku karangan Fujiko F. Fujio yang ada di pojokan kiri toko, mengundang kita untuk bersantai menikmati hari.



Choco Mint Parfait seharga 1.000 Yen di Café 1001, Kyoto, Jepang ini berisi jelly dan juga Tiramisu rasa mint. Satu pasangan hanya bisa memesan sampai 2 porsi saja. (KARAKSA MEDIA)
Choco Mint Parfait seharga 1.000 Yen di Café 1001, Kyoto, Jepang ini berisi jelly dan juga Tiramisu rasa mint. Satu pasangan hanya bisa memesan sampai 2 porsi saja. (KARAKSA MEDIA) 

Choco Mint Parfait seharga 1.000 Yen ini, berisi jelly dan juga Tiramisu rasa mint.

Satu pasangan hanya bisa memesan sampai 2 porsi saja.

Kue Apple Shibust seharga 580 Yen.

Dessert ini merupakan menu terbatas yang dijual hanya sampai pertengahan Februari 2018.

Di bagian belakang rak buku terdapat tempat duduk. Brankas besi yang ada sebelum direnovasi pun digunakan sebagai rak buku.



Di Café 1001, Kyoto, Jepang ini pada bagian belakang rak buku terdapat tempat duduk.(KARAKSA MEDIA)
Di Café 1001, Kyoto, Jepang ini pada bagian belakang rak buku terdapat tempat duduk.(KARAKSA MEDIA)

Rumah tua ini dulunya merupakan pabrik tekstil Nishijin.

Ventilasi persegi panjang dengan sekat kayu sejajar sebagai pembatasnya juga bentuk teralis jendela rumah ini menampilkan kekhasan rumah tua ala Jepang.

Informasi Tempat

Café 1001
Alamat: Kyoto-shi, Kamigyo-ku, Taido-cho 288
Akses: Naik bus 12 menit dari stasiun Omiya (Bus No. 201, 206, 46) turun di halte Senbon Nakatachiuri
Jam operasional: 11.30-17.00 (LO 16.30)
Hari libur: Tidak tentu




Sarasa Nishijin di Kyoto, Jepang ini merupakan retro kafe yang direnovasi dari pemandian umum berusia 80 tahun. Keramik mojalica ala Jepang yang menghiasi satu dinding penuh di bagian dalam toko memberikan kesan nostalgia. (KARAKSA MEDIA)
Sarasa Nishijin di Kyoto, Jepang ini merupakan retro kafe yang direnovasi dari pemandian umum berusia 80 tahun. Keramik mojalica ala Jepang yang menghiasi satu dinding penuh di bagian dalam toko memberikan kesan nostalgia. (KARAKSA MEDIA) 

Sarasa NishijinSarasa Nishijin merupakan retro kafe yang direnovasi dari pemandian umum berusia 80 tahun.

Keramik mojalica ala Jepang yang menghiasi satu dinding penuh di bagian dalam toko memberikan kesan nostalgia.

Kafe ini pun sering dijadikan sebagai tempat syuting  film.

Menu andalan kedai ini adalah kue cake musiman seharga 540 Yen per potong dan susu rasa kinako seharga 574 Yen.

Interior toko ini meninggalkan banyak nuansa khas sento.

Akhir-akhir ini toko ini dijadikan lokasi syuting film “Boku wa Asu, Kino no Kimi to Deeto Suru”.

Bagian atap rumah berbentuk Karahafu (bentuk seperti ombak) pun memberikan kesan yang kuat.




Bagian atap rumah berbentuk Karahafu (bentuk seperti ombak) memberi kesan yang kuat bagi pengunjung. Ini adalah Sarasa Nishijin, retro kafe di Kyoto, Jepang.(KARAKSA MEDIA)
Bagian atap rumah berbentuk Karahafu (bentuk seperti ombak) memberi kesan yang kuat bagi pengunjung. Ini adalah Sarasa Nishijin, retro kafe di Kyoto, Jepang.(KARAKSA MEDIA) 

Informasi Tempat

Sarasa Nishijin
Alamat: Kyoto-shi, Kita-ku, Murasakino Higashi Fujinomori-cho 11-1
Akses: Naik bus 5 menit dari stasiun Kita-oji turun di halte Daitokuji-mae
Jam operasional: 12.00-23.00 (LO 22.00), Lunch 12.00-15.00 (LO 15.00)
Hari libur: hari Rabu minggu terakhirProvided by Japan Walker™, Kansai Walker™  (12 December 2017)

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Berpelesir Menikmati Pemandangan Kota Bernuansa Retro di Kyoto

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
JepangKyotoTribunTravel.com Ikan Shisamo Donburi
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved