Breaking News:

Super Blue Blood Moon - Gabungan 3 Fenomena Langit Supermoon, Bluemoon, Bloodmoon, Ini Penjelasannya

Fenomena langka dinikmati dalam satu waktu supermoon, bluemoon dan bloodmoon, ini penjelasannya singkatnya.

Penulis: Apriani Alva
Editor: Apriani Alva
mtlblog.com
Ilustrasi Supermoon 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva

TRIBUNTRAVEL.COM - Fenomena langka super blue blood moon sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Peristiwa langit ini hanya menyapa selama 100 tahun sekali.

Di penghujung hari pada bulan Januari 2018 ini, Indonesia disapa oleh gerhana bulan total.

Langit malam akan melihat keindahan alam dengan tiga fenomena sekaligus.

Siapkan dirimu menjadi saksi sejarah melihat supermoon, bluemoon dan gerhana bulan dalam satu waktu.

NASA menyebut tiga fenomena ini dengan sebutan super blue blood moon.

Namun masih banyak yang belum mengetahui dengan pasti apa itu super blue blood moon.

Dilansir TribunTravel.com dari laman npr.org, berikut penjelasan mengenai tiga fenomena langka ini.

1. Bluemoon

Gerhana
Gerhana (TRIBUN KALTIM/TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)
2 dari 3 halaman

Bulan terlihat utuh atau secara penuh saat purnama ke dua setiap bulannya.

Hal itu bisa dikatakan sebagai bulan biru atau blue moon

Siklus perputaran bulan terjadi selama 28 hari dan munculnya bluemoon hanya sekali.

2. Supermoon

Supermoon
Supermoon (popularmechanics.com)

Fenomena selanjutnya adalah supermoon dimana bulan berada pada posisi dekat dengan Bumi.

Karena berada dalam posisi terdekat tersebut, maka bulan terlihat lebh besar dan lebih terang dari biasanya.

Bulan tak mengorbit pada lingkaran yang sempurna, melainkan elips.

Hal ini membuat sesekali bulan akan dalam posisi ribuan mil lebih dekat ke Bumi dari pada biasanya.

Brian Day dari Ames Research Center NASA mengatakan pada npr.org bahwa bulan akan terlihat lebih besar 17 persen pada titik terdekat ini.

3. Bloodmoon

Ilustrasi
Ilustrasi (collective-evolution.com)
3 dari 3 halaman

Satu hal yang paling menarik dari para ilmuwan adalah fenomena langka ini terjadi bertepatan dengan gerhana bulan total.

Hal ini menyebabkan bulan memiliki penampilan menyerupai darah.

Day mengatakan: "(Posisi) Bulan yang dekat, penampakan bulan yang utuh dari Bumi, akan membentuk bayangan Bumi, bayangan Bumi ini akan menyebabkan warna merah."

Fenomena ini adalah kombinasi indah dan langka, jadi sangat sayang jika terlewat begitu saja.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.comNASA Christina Koch
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved