Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Saat menyebut tentang kuburan pasti langsung membayangkan hal-hal berbau seram.
Entah itu berhubungan dengan suasana suram, penampakan, dan sebagainya.
Namun kamu akan menyaksikan pemandangan berbeda saat mengunjungi kuburan ini.
Tiap harinya, puluhan wisatawan datang dari berbagai belahan dunia hanya untuk menyaksikan kuburan di tengah padang pasir ini.
Dilansir TribunTravel.com dari laman thisinsider.com, di Uzbekistan ada sebuah kuburan menakutkan yang menjadi daya tarik wisatawan.
Kuburan ini tidak berisi mayat melainkan bangkai kapal berusia ratusan tahun.
Moynaq Ship Graveyard secara harafia merupakan sebuah kota hantu di tengah padang pasir.
Dulunya, kawasan ini adalah pelabuhan ikan Soviet yang sibuk Laut Aral.
Laut aral pada masa lalu dikenal sebagai satu dari empat danau terbesar di dunia.
Luasnya mencapai 26.300 mil persegi.
Sayang, lama kelamaan Laut Aral mengering kerika sungai-sungai dibuat untuk keperluan irigasi.

Meski dikenal sebagai danau terbesar, kini semua air di dalamnya sudah menghilang.
Danau ini dalam sekejab berubah menjadi padang pasir.
Kondisi ini membuat banyak penduduk meninggalkan danau.

Termasuk kapal yang perlahan berubah menjadi bangkai.
Saat ini, pantai terdekat hampir 100 mil jauhnya.

Penyusutan Laut Aral terjadi pada 1960, ketika proyek-proyek irigasi Soviet dilakukan di sana.
Satunya dengan membuat banyak anak cabang sungai yang membuat air di danau semakin berkurang, dan akhirnya menghilang.

Laut Aral telah menyusut hingga kurang dari 10 persen dari ukuran aslinya.
Pemandangan ini dianggap sebagai satu bencana lingkungan terparah sepanjang masa.

Danau yang semakin menyusut memberikan dampak yang besar bagi lingkungan.
Tingkat salinitas yang meningkat membuat semua ikan di dalam danau mati.
Akibatnya mata pencaharian masyarakat di sekitarnya ikut hancur.

Laut Aral yang dulu dikenal sebagai satu yang terluas kini berubah menjadi padang pasir.
Mereka menyebutnya dengan nama Gurun Aralkum.
Pemerintah Uzbekistan tak mampu untuk memperbaiki kerusakan ini.

Akibatnya semua penduduk kota mulai meninggalkan kawasan itu.
Kini, kawasan yang dikenal akan industri perikanannya berubah menjadi kota hantu.
Padahal saat mencapai puncaknya, kota melayan Aral Sea ini pernah mempekerjakan 40.000 orang.

Kota ini sekarang berubah menjadi kuburan kapal.