Breaking News:

8 Praktik Berbahaya yang Begitu Populer, Satunya Kirim Anak Lewat Pos! Bersyukur Hidup di Zaman Now

Semakin berkembangnya zaman, manusia diajarkan untuk lebih mengenal alam semesta. Namun apa yang diperoleh manusia zaman dulu?

Mengirim anak lewat pos 

TRIBUNTRAVEL.COM - Semakin berkembangnya zaman, manusia diajarkan untuk lebih mengenal alam semesta.

Apa yang boleh dan tak boleh dilakukan agar hidup tetap aman dan saling berdampingan.

Namun apa yang diperoleh manusia zaman dulu tentu sangat berbeda dengan mas akini.

Ada beberapa hal yang dianggap cukup normal justru sangat berbahaya jika ditermkan saat ini.

Ada banyak bahan kimia berbahayayang memiliki efek serius pada tubuh manusia, namun pada saat itu digunakan pada kehidupan sehari-hari masyarakat.

Berikut adalah hal-hal berbahaya dari masa lalu yang pernah dianggap sebagai sesuatu yang normal dalam kehidupan masyarakat:

1. Mainan radioaktif



Mainan radioaktif
Mainan radioaktif 

Tahun 1950an, mainan radioaktif dianggap wajar digunakan, bahkan Lab Energi Atom ini mengandung bagian isotop radioaktif yang berbahaya.

Untungnya, mainan itu hanya dipasarkan sekitar setahun sebelum ditarik dari peredaran.

2. Cat timah



cat timah
cat timah
2 dari 4 halaman

Timah telah diketahui menyebabkan kerusakan sistem saraf, menghambat pertumbuhan, gagal ginjal dan perkembangan yang tertunda pada anak-ana.

Cat berbasis timah banyak digunakan di banyak rumah tangga dan ternyata timah juga memiliki rasa manis, begitu anak yang penasaran untuk memakan cat timah seperti makanan yang menyenangkan.

Untungnya, tahun 1978 cat berbasis timbal dilarang dari pasaran, kemudian diganti lateks.

3. Kokain



Kokain
Kokain 

Kokain adalah bahan medis yang tersedia kembali tahun 1880an.

Sebuah iklan "Supaine Toothache Drops" yang mengandung kokain bahkan digunakan untuk menyembuhkan sakit gigi pada anak-anak.

Bahkan awalnya, beberapa variasi Coca-Cola mengandung ekstrak daun koka.

4. Rokok untuk ibu hamil



Rokok untuk ibu hamil
Rokok untuk ibu hamil 

Sudah lama diketahui rokok sangat berbahaya bagi kesehatan.

Namun, di masa lalu, merokok saat hamil atau menyusui diperbolehkan, bahkan dianjurkan.

3 dari 4 halaman

5. Ilmu medis yang dipertanyakan



Medis aneh
Medis aneh 

Sebelum adanya pengobatan modern, para dokter terkadang menggunakan cara-cara yang mereka anggap kreatif, sekaligus berbahaya untuk mengobati penyakit.

Dalam foto ini, seorang wanita tubuhnya 'digantung' ke atas untuk membantu meluruskan tulang belakang yang bengkok.

6. Mengirim anak lewat pos



Mengirim anak lewat pos
Mengirim anak lewat pos 

Meskipun hanya ada beberapa rekaman contoh anak-anak yang dikirim melalui pos, di sini seorang pria berpose dengan anak-anak yang akan dikirim lewat pos.

Menurut Institusi Smithsonian, setelah layanan paket dikirim tahun 1913, setidaknya dua anak dikirim oleh petugas tersebut, dengan perangko yang dilekatkan ada pakaian mereka, setelah itu diangkut dengan kereta api atau pengangkut barang lainnya sampai ke tempat tujuan mereka.

Setelah kejadian itu, seorang Postmaster mengeluarkan peraturan tentang pengiriman anak melalui pos.

7. Bir untuk bayi



Bir untuk ibu hamil
Bir untuk ibu hamil 

Selain merokok saat hamil, bir Blatz mendorong ibu hamil dan anak muda untuk minum minuman tersebut dengan mengatakan bahwa bir itu memiliki kandungan gizi.

Tidak sampai ditemukannya sindrom alkohol janin, praktik ini kemudian dilarang.

4 dari 4 halaman

8. Asbes Natal



Salju dari asbes
Salju dari asbes 

Zaman dulu, orang bisa mendekorasi rumah mereka dengan salju yang terbuat dari asbes.

Padahal, kontak langsung dengan zat ini dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kanker paru-paru, mesothelioma, dan penyakit paru-paru lainnya.

Produk salju palsu ini sebenarnya mengandung "asbes amphibol" yang merupakan bentuk zat yang sangat beracun.

Berita ini telah dimuat di Intisari.grid.id dengan judul Dari Bir untuk Bayi hingga Rokok untuk Ibu Hamil, 8 Hal yang Sangat Berbahaya Ini Dulu Dianggap Wajar

Selanjutnya
Tags:
NatalTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved