Breaking News:

Menjengkelkan! Sudah Siap Terbang dan Matikan HP, Penumpang Garuda Indonesia Malah Diminta Turun

Apa jadinya jika penumpang yang siap terbang mendadak diminta turun? Pasti kaget, jengkel, dan marah.

ARSIP GARUDA INDONESIA
Pesawat Boeing 737 MAX 8 telah dioperasionalkan oleh Garuda Indonesia, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (7/1/2018). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Apa jadinya jika penumpang yang siap terbang mendadak diminta turun?

Pasti kaget, jengkel, dan marah.

Begitulah yang dialami seorang penumpang pesawat Garuda Indonesia.

Penumpang di Bandara Ngurah Rai Bali ini dari Denpasar menuju Jakarta sudah dalam posisi siap landas Minggu (28/1/2018) pukul 16.05 Wita.

Tiba-tiba penumpang diminta turun akibat adanya pergantian kapten pilot.

Para penumpang pun terkejut karena mendadak diminta meninggalkan pesawat.

Apalagi mereka sudah duduk nyaman di kursi pesawat.

Bahkan ada yang sudah mematikan handphone (HP).

Banyak yang kecewa atas penundaan penerbangan dengan alasan operasional tersebut.

Sembari menggerutu sejumlah penumpang terpaksa turun, dan harus menunda keberangkatan mereka.

2 dari 4 halaman

Irene Catarine, misalnya, satu di antara penumpang yang kecewa dengan penundaan mendadak tersebut.

Ia pemegang tiket pergi-pulang menggunakan maskapai penerbangan Garuda.

Irene terbang dari Jakarta ke Denpasar menumpang Garuda dengan kode penerbangan GA 0404 Sabtu 27 Januari pukul 09.35 WIB.

 Sedianya kembali ke Jakarta dengan pesawat GA 0439, Minggu (28/1) pukul 16.05 Wita.

Irene masuk ke pesawat dari terminal D Bandara Ngurah Rai.

"Pesawat kami sesuai jadwal terbang pukul 16.05 Wita. Kami semua penumpang sudah naik ke pesawat. Saat sudah berada di dalam kondisi boarding, HP sudah dimatikan, kok tidak berangkat-berangkat," tutur Irene yang saat dihubungi sedang ngopi di ruang tunggu bandara.

Bahkan Irene mengaku sempat tertidur karena lelah menunggu pesawat yang tidak kunjung terbang.

"Saya sempat tertidur. Pas bangun mengira sudah sampai di Jakarta, eh ternyata belum berangkat," katanya dengan nada kecewa.

Lama setelah tidak ada tanda-tanda berangkat, terdengar pengumuman dari awak kabin bahwa penerbangan ditunda.

"Berhubung ada alasan operasional, pramugari Garuda meminta turun, kurang lebih satu jam," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Semua penumpang turun dari pesawat dan kembali ke ruang tunggu.

Hal yang membuat penumpang makin kecewa adalah tidak ada penjelasan memadai dari pihak Garuda.

Semua penumpang tidak diarahkan berkumpul di titik mana, dan akan menumpang pesawat nomor berapa.

"Kami dibiarkan begitu saja di ruang tunggu. Akhirnya ada yang ke mana, ke sini, tidak teratur. Juga tidak ada kompensasi, misalnya, penumpang dibolehkan ngopi di tempat mana," keluh wanita ini.

Sekitar pukul 17.20 Wita, Irene menginformasikan ulang pesawat delay sampai pukul 19.00 Wita.

Ia menyampaikan pesawat tertunda akibat pergantian kapten pilot.

"Kompensasi akan disediakan oleh Garuda. Informasi terakhir ganti kapten (pilot)," kata Irene.

Total penerbangan Garuda ini mengalami penundaan tiga jam.

 "Kalau dihitung dari jadwal penerbangan semula pukul 16.05 Wita geser hingga pukul 19.00 Wita, berarti terjadi penundaan sekitar tiga jam," tuturnya.

Pesawat akhirnya terbang dari Bandara Ngurah Rai menuju Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, pukul 19.15 Wita.

4 dari 4 halaman

Tiba di Bandara Soekarno-Hata pukul 20.22 WIB.

Saat dikonfirmasi oleh Tribun Bali, Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, membenarkan adanya penundaan pesawat GA 0439 tujuan Denpasar ke Jakarta tersebut.

Ia menyebut penundaan karena kendala operasional.

Ikhsan menyatakan terjadi pergantian kapten pilot.

Namun ia beralasan, pilot pengganti terlambat tiba di Bali.  

“Iya itu karena adanya alasan operasional kami mengenai pergerakan crew yakni pilot untuk penerbangan tersebut. Dimana pilot pada pesawat itu terjadi pergantian, namun karena pilot pengganti tersebut terjadi keterlambatan pesawat dari Jakarta ke Denpasar sehingga penerbangan GA 0439 tersebut ditunda,” jelas Ikhsan.

Ia menyatakan pilot pengganti tersebut baru landing di Bandara Ngurah Rai pukul 18.00 Wita.

Selanjutnya pukul 19.15 Wita menerbangkan pesawat GA 0439 ke Jakarta.

Pihaknya menyampaikan permintaan maaf mengenai ketidaknyamanan adanya penundaan penerbangan ini kepada semua penumpang.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan karena kendala operasional seperti ini," ujarnya.

Bukan baru kali ini saja delay berjam-jam yang terjadi dengan Garuda Indonesia dalam dua bulan terakhir ini.

Pada awal Desember 2017, Garuda Indonesia melakukan penundaan bahkan sampai membatalkan 300 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke sejumlah rute.

Akibatnya ribuan penumpang pesawat Garuda Indonesia menumpuk di Bandara Soekarno-Hatta.

Kondisi tersebut terjadi hampir tiga hari.

VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Hengki Heriandono saat itu mengatakan penundaan dan pembatalan penerbangan dikarenakan proses masa recovery operasional penerbangan Garuda Indonesia yang sebelumnya sempat terdampak erupsi Gunung Agung.

Namun menurut Asosiasi Pilot Garuda, seringnya penundaan yang terjadi pada penerbangan Garuda akibat sistem baru pengaturan dan pergantian jadwal kerja awak pesawat yang dinilai mengganggu operasional penerbangan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Humas Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, mengatakan penundaan penerbangan itu adalah kebijakan internal maskapai.

Karena itu, Angkasa Pura I tidak bisa berkomentar terlalu jauh terkait terjadi delay pesawat Garuda kemarin.

"Ya benar ada penundaan penerbangan. Yang jelas itu terkait operational reasons saja. Itu ranahnya airline," ujar Arie kepada Tribun Bali.

Arie menambahkan, masalah-masalah penerbangan seperti on-time performance atau rotasi crew airline, sepenuhnya merupakan tanggung jawab airline bersangkutan.

Pihak AP I hanya menyiapkan fasilitas bandara agar bisa dilakukan penerbangan.

Semestinya, kata dia, airline bisa mengantisipasi segala kemungkinan karena pihaknya tidak bisa mengintervensi kebijakan operasional masing-masing airline.

"Kami berharap semua airline memastikan on-time performance-nya. Apapun alasannya baik itu crew, keterlambatan pesawat, rotasi pesawat, dan sebagainya," imbuh Arie.

Berita ini telah dimuat di TribunBali.com dengan judul Siap Landas dari Bandara Ngurah Rai, Penumpang Garuda Indonesia 'Terkejut' Mendadak Diminta Turun

Selanjutnya
Sumber: Tribun Bali
Tags:
Bandara Ngurah RaiBaliDenpasarJakarta
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved