TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa sangka, jika wisata Kampung Nelayan Grand Gathek di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo Jawa Timur, dulunya adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Namun kini, tempat tersebut menjadi tujuan wisata masyarakat dari sejumlah kabupaten di luar Situbondo.
Untuk menuju lokasi wisata Kampung Nelayan Grand Gathek cukup mudah, bahkan akses menuju kesana bisa dilalui mobil.
Dari Kota Situbondo diperlukan waktu kurang lebih 15 menit saja.
Tempat wisata tersebut dikelola secara mandiri oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) setempat bersama dua kelompok nelayan.
“Awalnya ini TPA, jadi kami benar- benar membangun destinasi ini dari nol."
"Kami ajak nelayan dan masyarakat untuk membangun ini semua,” ujar Direktur BUMDES Gelung, Armadiyanto, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
Tidak mudah, lanjut Armadiyanto, mengubah pola pikir masyarakat dan mengajak mereka untuk mendirikan destinasi wisata ini.
“Awalnya banyak penolakan, bahkan ide kami dianggap ide yang mustahil, tetapi lambat laun, nelayan akhirnya banyak yang setuju,” ungkapnya.
Kampung Nelayan Grand Gathek baru dibuka tanggal 16 Desember 2017 lalu.
Konsep wisatanya hampir mirip dengan Bangsring Under Water Banyuwangi.
“Kami baru buka sekitar satu bulan lebih, dan kami banyak belajar dan sharing dengan Mas Ikhwan pengelola Bangsring."
"Tetapi di sini kami tambahi juga ada kolam renang dan di sini tempat perahu milik nelayan bersandar,” jelasnya.
Wisatawan yang datang ke Kampung Nelayan Grand Gathek, bisa menikmati sejumlah fasilitas wisata.
Misalnya kolam renang, rumah apung, snorkling, dan yang pasti lokasi tersebut cocok bagi anak- anak muda yang menyukai fotografi.
“Kalau di rumah apung kami ada sejumlah penangkaran, seperti ikan hiu, penyu, ikan kerapu centang dan ikan hias."
"Kami masih terus tambahi sejumlah fasilitas di sini, jadi kami memang terus berbenah,” tambah Armadiyanto.
Meski baru dibuka sekitar satu bulan, jumlah pengunjung terbilang cukup ramai, apalagi di akhir pekan.
Untuk tiket masuk, pengelola hanya mematok Rp 3.000 per orang.
“Kalau akhir pekan biasanya pengunjung bisa lebih dari seribu orang, bahkan tahun baru kemarin lebih dari 3.000 orang."
"Meski murah tiketnya, tapi fasilitasnya Insya Allah tidak murahan” katanya.
Bagi para wisatawan yang datang ke Kampung Nelayan Grand Gathek, juga bisa berbelanja oleh-oleh khas warga sekitar, yakni rengginang ikan.
Di Desa Gelung tersebut, merupakan sentra rengginang yang diproduksi oleh masyarakat sekitar.
Nasilah, seorang pengunjung dari Kabupaten Jember, Jawa Timur mengaku cukup puas datang ke wisata Kampung Nelayan Grand Gathek.
“Saya baru tahu kalau ada destinasi wisata baru di Sitobondo, makanya saya coba kesini dengan keluarga."
"Selama ini kan tahunya, kalau ke Situbondo ya pasir putih, tetapi tempat ini juga tidak kalah bagus kok, apalagi untuk berswafoto, bagus- bagus spotnya,” katanya.
Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Kampung Nelayan Ini dulu Tempat Sampah Kini Jadi Destinasi Wisata