TRIBUNTRAVEL.COM - Menjelajahi Pulau Dewata Bali rasanya tak cukup satu kali berkunjung.
Banyak keindahan alam, budaya dengan kearifan lokal, dan juga atraksi lainnya yang bisa dinikmati.
Tidak hanya wilayah Denpasar, namun masih banyak destinasi yang bisa dikunjungi, seperti halnya di salah satu kabupatennya, yakni Kabupaten Karangasem.
Baca: Kuliner Bali - Sate Lilit hingga Jaje Bali, Inilah 5 Hidangan Wajib Coba Khas Pulau Dewata
Berikut beberapa hal yang harus diketahui soal Karangasem, Bali.
1. Karangasem berada di sisi timur Bali
Kabupaten Karangasem terletak sekitar 70 kilometer dari Denpasar.
Waktu tempuh dari Denpasar sekitar satu hingga dua jam.

Untuk ke sana, bisa gunakan jalur darat melalui jalan bypass Jalan Ida Bagus Mantra dari Bandara Ngurah Rai di Tuban, Badung.
Kamu bisa gunakan kendaaraan sepeda motor, mobil, atau pun kendaraaan umum.
Bus yang bisa digunakan yaitu bus Trans Sarbagita jurusan Nusa Dua-Batubulan.
Dari Batubulan, Gianyar, bisa naik kendaraan umum berupa minibus ke Karangasem.
Namun minibus ini singgah terlebih dahulu di Terminal Klungkung, Kabupaten Klungkung, sebelum melanjutkan perjalanan ke Karangasem.
2. Punya gunung vulkanik
Wilayah Kabupaten Karangasem memiliki gunung berapi aktif dan tertinggi di Bali yakni Gunung Agung Bali.
Akhir tahun 2017, gunung tersebut sempat berstatus awas karena erupsi.
Jika Gunung Agung berstatus normal, wisatawan bisa mendaki melalui tiga jalur pendakian di gunung ini.
Meski demikian, wisatawan pun bisa datang ke Kabupaten ini untuk menikmati indahnya alam juga destinasi di sana.
Selain itu juga melihat aktivitas gunung dari jarak yang aman.
3. Terdapat desa adat
Di desa yang memiliki luas sekitar 917,2 hektar ini, dapat menemukan bagaimana Bali saat masih tradisional dengan penduduk Bali Mula.
Jaraknya sendiri sekitar 60 kilometer dari Denpasar.
Desa ini pun memiliki keunikan tersendiri, masyarakatnya masih memegang teguh aturan adat dari leluhur.
Penduduk di sana pun disebut dengan kaum Bali Mula, merupakan penduduk yang pertama kali mendiami Pulau Bali sebelum penduduk Jawa bermigrasi ke Pulau Bali.
Masyarakat Tenganan mempunyai peraturan yang biasa disebut dengan awig-awig.
Seperti halnya tidak boleh ada poligami atau pun perceraian.
Selain itu, ada pula aturan untuk mengatur sistem pemerintahan, hak tanah dan hak sumber daya alam, perkawinan, pendidikan, dan upacara adat.
Meski demikian, masyarakat memiliki talenta luar biasa, mereka biasanya membuat kerajinan lontar dan menenun sendiri kain gringsing yang memang hanya diproduksi di desa ini.

4. Spot terbaik melihat terbitnya dan terbenam matahari
Di Karangasem, wisatawan pun bisa melihat indahnya proses terbit dan terbenam matahari.
Lokasinya sendiri di Bukit Asah.
Di bukit tersebut bisa menikmati pemandangan laut dari terbing, dilengkapi dengan hamparan rumput yang luas.
Tidak hanya itu, suasana pun mendukung, karena begitu sepi, teduh nan rindang.
5. Penghasil buah salak
Desa Sibetan di Karangasem merupakan desa yang dikenal sebagai penghasil buah salak.
Sebagian besar salak di Bali berasal dari desa ini.
Ada 14 jenis pohon salak di Desa Sibetan, dan semua dikelola secara organik.
Masyarakat di sana pun begitu terampil, membuat olahan salak menjadi wine salak.
Oleh sebab itu, salak juga wine salak bisa dijadikan oleh-oleh khas Bali.
6. Punya pura terbesar di Bali
Pura Besakih merupakan Pura terbesar di Bali, berada di ketitnggian Gunung Agung.
Di waktu-waktu tertentu, Pura Besakih dibanjiri umat Hindu Bali yang melaksanakan upacara keagamaan.
Berita ini sebelumnya telah dimuat di Kompas.com dengan judul 10 Hal Wajib Diketahui Sebelum Liburan ke Karangasem Bali.