Breaking News:

Terlihat Sepele dan Sering Dilakukan, Menahan Bersin Ternyata Berbahaya Lho, Masih Mau Melakukannya?

Dalam beberapa kesempatan, orang sering menahan bersin karena berbagai alasan. Bisa jadi tidak ingin mengganggu orang lain, atau merasa tidak enak.

rd.com
Ilustrasi bersin 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Manusia dan hewan pasti mengalami satu hal ini, yakni bersin.

Bersin adalah keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras lewat hidung dan mulut, mengutip laman Wikipedia.

Keluarnya udara ini dapat mencapai kecepatan 70 m/detik (250 km/jam).

Bersin juga merupakan satu mekanisme untuk menyingkirkan ingus yang mengandung partikel atau benda asing, dan membersihkan rongga hidung.

Saat bersin, kita akan merasa hidung menjadi lega dan tak lagi terasa gatal.

Namun, dalam beberapa kesempatan, orang sering menahan bersin karena berbagai alasan.

Bisa jadi tidak ingin mengganggu orang lain, atau merasa tidak enak.

Padahal, tindakan menahan bersin ini ternyata berbahaya lho.

Dikutip TribunTravel.com dari laman Travel and Leisure, menahan bersin dengan cara menjepit hidung dan menutup mulut dapat merusak bagian belakan tenggorokan, ungkap dokter di jurnal BMJ Case Reports.

2 dari 3 halaman

Seorang lelaki Inggris mengatakan, ia merasakan sensasi 'meletup' pada lehernya dan mengalami kesulitan bicara setelah mencoba menahan bersin.

Dokter di Leicester menemukan, lelaki itu menderita perforasi spontan faring, atau dalam bahasa Inggris disebut 'spontaneous perforation of the pharynx', dan terdapat gelembung-gelembung udara dalam lehernya.

Tipe insiden ini umumnya berkaitan dengan trauma, muntah, atau batuk-batuk yang parah.

Lelaki ini harus dirawat di rumah sakit selama tujuh hari, dan harus diberi makan lewat selang dan diberi suntikan antibiotik intravena.

Setelah dirawat, para dokter menyarankan agar lelaki itu untuk ke depannya tidak pernah lagi menyumbat kedua lubang hidungnya saat bersin.

"Menghentikan bersin dengan cara menyumbat lubang hidung dan mulut adalah tindakan yang sangat berbahaya, dan sebaiknya dihindari," jelas penulis dari studi kasus tersebut.

Para dokter mengatakan, tindakan tersebut dapat membuat udara 'terjebak' di antara paru-paru, menimbulkan perforasi (lubang) gendang telinga, atau bahkan menyebabkan pecahnya aneurisma serebral.

"Saat bersin, udara keluar dari hidung dengan kecepatan yang bisa mencapai sekitar 150 mil per jam," Dr. Anthony Aymat, direktur layanan telinga, hidung, dan tenggorokan di Rumah Sakit Universitas London Lewisham, mengatakan kepada Associated Press.

"Jika menahan semua tekanan itu, dapat menimbulkan banyak kerusakan dan kamu bisa berakhir dengan udara yang terperangkap dalam tubuh."

Oleh karenanya, jangan pernah menahan-nahan bersin.

3 dari 3 halaman

Tapi ingatlah selalu untuk bersin ke siku atau pada tisu/saputangan, sesuai etika bersin yang sopan.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.comTravel and Leisure
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved