Laporan Wartawan TribunTravel.com, Apriani Alva
TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa sih yang tak menyukai oahan dari bahan seafood.
Apalagi makanan yang terbuat dari udah, pasti banyak yang tak sabar ingin melahapnya.
Seafood yang satu ini memang banyak pengemarnya.
Apalagi saat kamu jalan-jalan ke pantai yang punya menu seafood terbaik, misalnya Ancol, Pangandaran, atau Teluk Penyu.
Sayangnnya bagi sebagian orang yang memiliki alergi terhadap seafood, akan lebih memilih untuk menghindari olahan makanan berbahan udang.
Tapi, kelezatannya selalu menggoda siapa saja untuk segera menyantap.
Apalagi, warna udang setelah digoreng yang membuat siapa saja ingin segera menyantapnya.
Tapi, tahukah kamu mengapa udang berwarna merah muda hingga kecokelatan setelah digoreng?
Usut punya usut ternyata hewan laut ini punya kandungan karotenoid, lho.
Nah, kandungan tersebut yang menyebabkan perubahan warna dari putih keabu-abuan menjadi merah jambu.
Perlu kamu tahu, karotenoid merupakan pigmen pewarnaan.
Dilansir TribunTravel.com daria laman The Huffington Post, eksoskeleton atau kulit terluar udang yang punya tekstur kasar adalah bagian yang mengandung karotenoid.
Saat eksoskeleton bertemu dengan panasnya api ketika digoreng, maka perubahan warna tersebut terjadi.
Prosesnya seperti apa, yah?
Di bagian kulit terluar udang terdapat astaxanthin yang merupakan kandungan rantai protein dan belum terurai.
Rantai protein ini disebut cristacyanin.
Nah, ketika udang digoreng dalam kondisi api panas, protein tersebut terlepas dan terurai sehingga ikatan rantai protein ini akan melepaskan astaxanthin.
Pelepasan astaxanthin tersebutlah yang membuat daging udang berubah warna merah muda kecokelatan.
Hal ini tak hanya terjadi pada udang, lho.
Proses ini juga bisa kamu temui pada lobster dan ikan salmon.
Jadi akan berburu kuliner seafood dimana, nih?