Breaking News:

Di Balik Gaji yang Setara 4 Motor Bebek, Inilah Fakta Mengejutkan Profesi Pilot Selain Rentan Stres!

Fasilitas dan range pendapatan yang tinggi yang diterima pilot berbanding lurus dengan beban kerjanya. Bahkan termasuk profesi rentan stres. Kenapa?

Editor: Sri Juliati
Lasik MD
Pilot 

TRIBUNTRAVEL.COM - Di Indonesia, profesi pilot lekat dengan 'imej' profesi yang berpenghasilan tinggi.

Belum lagi fasilitas yang mereka dapatkan selama bekerja.

Pendapatan pilot Indonesia secara rata-rata penghasilan berkisar antara Rp 40 juta hingga 50 juta per bulan.

Adapun penghasilan untuk pilot pemula yang baru mengantongi lisensi CPL (Commercial Pilot License) berkisar Rp 30 jutaan per bulan.

Mengutip keterangan manajemen Indonesia'>Garuda Indonesia, bahkan di maskapai ini penghasilan profesi pilot junior untuk tahun-tahun pertama dapat menyentuh nominal Rp 60 jutaan.

Jika disetarakan, gaji pilot per bulan dapat membeli 3 hingga 4 unit motor matic dengan range Rp 15 juta.

Fasilitas dan range pendapatan yang tinggi tersebut tentunya juga berbanding lurus dengan beban kerja seorang pilot.

Bahkan profesi pilot termasuk dalam profesi yang rentan terhadap tingkat stres yang tinggi.

Seorang pilot dituntut memiliki sense of accuracy yang baik dalam mengoperasikan pesawat.

Mampu bekerja dalam tekanan khususnya dalam kondisi-kondisi tertentu terkait kondisi teknis operasional penerbangan yang membutuhkan keputusan cepat.

2 dari 3 halaman

Selain itu, jam kerja pilot yang berbeda dengan jam kerja pegawai darat pada umumnya, mengharuskan pilot lebih banyak menghabiskan waktu di udara.

“Jadi seorang pilot itu selain harus mengorbankan waktunya, juga harus membuang jauh permasalahannya dengan keluarga atau teman."

"Mereka harus berkonsentrasi secara penuh saat mengemudikan pesawat."

"Hal itu cukup sulit," tutur Alif, seorang flight instructor di Nusa Flying International School baru-baru ini.

Lebih lanjut, Alif menambahkan, hampir semua pilot mengalami tingkat stres tertinggi saat hendak melakukan proses landing.

Saat landing, pilot membutuhkan konsentrasi yang tinggi.

Ia harus menjaga kecepatan laju pesawat, menyesuaikan titik luncur yang diarahkan, membaca cuaca, hingga harus memikirkan apakah bahan bakar pesawat masih cukup atau tidak.

Semua harus berada dalam pantauan sang pilot.

Karenanya, proses landing menjadi satu bagian paling menegangkan sekaligus membuat stres para pilot.

“Kalau hanya terbang, semua orang itu bisa terbang."

3 dari 3 halaman

"Tapi seorang pilot akan memberikan sebuah penerbangan yang aman dan memuaskan semua penumpang yang tidak bisa dilakukan sembarangan."

"Segala sesuatunya harus sesuai dengan prosedur, kita tahu ini pesawat sedang berada di mana, dan mendarat di mana, itu memang hanya pilot yang bisa,” jelas Alif.

Seorang pilot juga dituntut mampu menjaga kebugaran.

Terkait hal ini, International Civil Aviation Organization (ICAO) Council menetapkannya dalam International Standard and Recommended Practices atau yang biasa disebut dengan SARPs.

ICAO menekankan pentingnya keadaan penerbang atau pilot yang bebas dari kelelahan.

Indonesia juga telah menerapkan batasan jam terbang untuk pilot, yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 28 Tahun 2013.

Dalam bagian lampiran Permen ini disebutkan, seorang pilot dan kopilot dilarang terbang secara berturut-turut lebih dari sembilan jam dalam satu hari.

Durasi 9 jam ini mirip-mirip dengan waktu kerja orang kantoran.

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Menggiurkan, Ini Besaran Gaji dan Tunjangan Pilot di Indonesia

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Garuda IndonesiaIndonesiaICAO
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved