Breaking News:

Selain Naik Cidomo, Sunset di Gili Trawangan Bisa Dinikmati Sambil Berkuda

Wisata di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat, identik dengan berenang di pantai, menikmati keindahan alam, dan berkeliling dengan cidomo atau delman.

Editor: Sinta Agustina
KOMPAS.com/Callista O. Lembing
Berkuda di Gili Trawangan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Wisata di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat, identik dengan berenang di pantai, menikmati keindahan alam, dan berkeliling dengan cidomo atau delman khas Lombok.

Namun, ada suatu perasaan yang berbeda, suatu yang lebih memuaskan, ketika menjelajahi Gili Trawangan di atas kuda. 

Melihat matahari terbenam dari sisi pantai adalah hal nomor satu yang harus dilakukan wisatawan saat berlibur ke pantai, terutama di Gili Trawangan.

Tetapi yang tidak ketahui adalah dengan berkuda pengalaman ini menjadi lebih indah dan tak terlupakan.

Di atas kuda yang berlari, akan merasakan angin yang sepoi, mendengar suara cipratan air laut, dan ombak yang bergulir.

Hal terpenting adalah perasaan gembira ketika kuda mulai berlari dan benar-benar bisa melihat matahari terbenam dengan kegiatan yang unik.

Di Gili Trawangan terdapat dua istal yang paling terkenal, Sunset Stables dan Stud Stables.

Bisa mengatur acara berkuda melalui hotel tempat menginap atau dengan mengunjungi istal tersebut sendiri.

Biaya untuk berkuda adalah Rp 250.000 atau sekitar 25 dolar AS untuk satu jam.

Tetapi terkadang ada biaya tambahan bila meminta mulai berkuda dari hotel tempat menginap.

2 dari 3 halaman

Kuda yang dipakai di Gili Trawangan adalah Kuda Sumbawa yang berasal dari Sumbawa.

Mereka tergolong ukuran medium ke besar bagi orang Indonesia.

Tetapi untuk wisatawan asing, mereka dipandang berukuran kecil.

Tidak perlu khawatir dengan kemampuan berkuda karena akan dipandu dengan seseorang yang sudah ahli.

Ia akan menuntun menunggangi kuda.

Selain itu, kuda yang akan ditunggangi sudah pasti jinak.

Namun seperti hewan lainnya, ada kala mereka akan terkejut dan takut.

Tetapi di saat seperti itu, tetaplah tenang dan berpegangan pada pelana saja.

Lalu, biarkan penuntun yang mengatasi hal tersebut.

Hal yang penting ketika berkuda adalah sikap yang tenang dan asertif.

3 dari 3 halaman

Sebab, kuda dapat merasakan jika tidak tegas dan tidak akan mau mendengarkan.

Sebaliknya jika tenang dan tegas, maka kuda tidak akan berani macam-macam.

Jadi, jika merasa tidak tenang selama di atas kuda, maka yang bisa dilakukan adalah berpegangan di pelana.

Yang terpenting, jangan malu untuk memberi tahu sang penuntun, apa yang dikhawatirkan dan apa yang ingin diketahui.

Selebihnya, nikmati kecantikan Gili Trawangan dalam derap kuda Sumbawa.

Berita ini sebelumnya telah dimuat di Kompas.com dengan judul Sensasi Beda, Menikmati "Sunset" Trawangan Sambil Berkuda.

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Gili TrawanganNusa Tenggara Barat Kepulauan Gili Pulau Moyo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved