TRIBUNTRAVEL.COM - Tempat terakhir bahtera Nuh berlayar terus menjadi teka-teki para peniliti.
Kali ini, pertanyaan tentang keberadaannya mulai menemukan titik terang.
Arkeolog telah menemukan jejak struktur kayu di Gunung Ararat atau yang dikenal sebagai Gunung Agri, Turki.
Peneliti asal Amerika, Profesor Paul Esprante bermaksud menemukan lebih banyak bukti jika Bahtera Nuh benar mendarat di sana.
Dia mengatakan, "tujuan saya adalah umengunjungi situs di sekitar gunung untuk menemukan petunjuk tentang peristiwa bencana di masa lalu.
"Untuk itu, kami memiliki sumber daya teknis dan berharap bisa bekerja sama dengan para ahli lokal."
"Hasil temuan saya akan diterbitkan dalam buku-buku, publikasi dan jurnal, tapi saat ini masih terlalu dini untuk memberitahukan apa yang akan kita temukan.
“Setelah komunitas ilmiah yang tahu tentang keberadaan Bahtera Nuh di Gunung Ararat, kita dapat membukanya untuk masyarakat umum.”
Prof Dr Oktay Belli dari Universitas Istanbul mengatakan, “Bahtera Nuh yang menerjang banjir besar bukan mitos tapi kejadian nyata yang disebutkan dalam semua kitab suci.”
Gunung Ararat merupakan gunung api aktif, dan terus meletus pasca banjir.
Letusan terakhirnya terjadi sekitar kurang dari 200 tahu yang lalu.
Tahun-tahun sebelumnya, ada klaim yang menyebutkan bahtera ditemukan di puncak, seperti dilansir dari laman express.co.uk.
Pada bulan April 2010, penjelajah evangelis mengaku menemukan sisa-sisa bahtera Nuh di bawah salju dan puing-puing vulkanik di Gunung Ararat.
Bahkan, penjelajah dari Turki dan China membentuk sebuah tim yang disebut Noah's Ark Ministries International.
Kemudian, Paul Zimansky seorang arkeolog yang berbasis di Timur Tengah dari Stony Brook University di New York, mengatakan, "saya tidak tahu keberadaan bahtera Nuh itu benar atau tidak, mereka tidak bisa benar-benar menemukannya."
(TribunTravel.com, Rizky Tyas)