Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa yang tak ingin menikah? Sebagian dari kita pasti menginginkannya.
Menikah dan membangun rumah tangga bersama dengan pasangan yang dicintai menjadi tujuan hidup semua orang.
Hal ini pulalah yang dianut oleh Heather Lindsay.
Dilansir TribunTravel.com dari laman viral4real.com, menuturnya tak pernah ada kata terlambat untuk melakukannya.
Meski disadari jika usianya tak akan lama lagi.
Dua hari sebelum Natal pada 2016 lalu, Heather mendapat kabar buruk.
Dia didiagnoasa dokter menderita kanker payudara yang ganas.
Bulan berlalu, dan kanker sudah menyebar ke seluruh tubuhnya yang mempengaruhi hidupnya.
Ketika para dokter mengetahui jika Heather dan kekasihnya akan menikah pada 22 Desember 2017, mereka menyarankan untuk mempercepat pernikahan.
Alasannya karena usia Heather tak akan lama lagi.
Meski diagnosa dokter membuat semuanya berantakan, sang kekasih, David tetap bertekad melanjutkan rencana penikahan.
Mereka tetap menikah pada 22 Desember 2017 seperti yang dijadwalkan.
"Kami tahu ini tahun yang sangat berat. Dia berjuang dengan kankernya melalui kemoterapi tradisional. Namun kami tetap bertekad tetap pada rencana awal," kata David.
Untungnya, Heather mampu menikahi kekasihnya, David, dari tempat tidurnya di Rumah Sakit St Francis di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat, pada 22 Desember, hanya tiga hari sebelum Natal.
Meski tubuhnya hanya mampu terbaring di kasur, tak ada rona penyesalan dari kedua pasangan ini.
Pernikahan keduanya dipenuhi dengan derai air mata.
Banyak tamu undangan yang datang hanya mampu menangis haru.
Bahkan David sempat meneteskan air mata saat menyematkan cincin untuk istrinya.
Meski demikian, rona kebahagiaan Heather membuat David mampu tegar.
Tragisnya, 18 jam usai pernikahan, disaksikan keluarga, teman, dan dokter, Heather akhirnya meninggal dunia.
Saat berbicara tentang perjuangan istrinya, David berujar, "Dia mengingatkan saya pada seseorang yang melintasi garis finish dalam lomba maraton."
David menambahkan, "Tidak ada yang berpikir dia akan berbuat sejauh ini."