Breaking News:

Kuliner Jogja - Dilapisi Daun Pisang, Roti Bakar di Kota Gudeg Ini Hadirkan Nuansa Tradisional

Roti bakar ataupun pisang bakar umumnya banyak ditemukan di kaki lima sebagai rujukan camilan malam hari.

Editor: Sinta Agustina
TRIBUNJOGJA.COM/Amalia Nurul
Roti bakar becak yang disediakan Roti Bakar Kretek Kewek 1872. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Roti bakar ataupun pisang bakar umumnya banyak ditemukan di kaki lima sebagai rujukan camilan malam hari.

Tampilannya juga sederhana, yakni roti tawar diolesi selai aneka isian bercitarasa manis kemudian dibakar.

Namun, apa jadinya jika roti dibakar dengan dibungkus dengan daun pisang dan diisi dengan telur dan kornet?

Itulah citarasa yang didapat dari roti bakar becak khas Kretek Kewek 1872.

Aroma khas daun pisang yang terbakar bara api, diikuti lelehan kuning telur yang masih setengah matang saat roti dibelah pun begitu menggugah selera.

Belum lagi disusul dengan pisang bakar Kotabaru, topping cokelat dan taburan greentea-nya tak mau kalah memancing liur.

Dilihat dari nama dua sajian tersebut, Kretek Kewek 1872 ini memang sengaja menghadirkan nuansa Yogyakarta dalam menu-menunya.

Tak hanya roti bakar becak dan pisang bakar Kotabaru, menu lain seperti roti bakar Parangtritis atau roti bakar kemul Merapi pun siap memanjakan lidah para penggemar roti bakar.

"Supaya Yogya banget. Roti bakar di Yogya juga belum ada yang dibungkus daun pisang. Jadi lebih ada aroma sensasi tersendiri," jelas Stefanus Roy, owner Kretek Kewek 1872.

Kopi joss yang menjadi ikon kuliner di Yogya pun juga disajikan sedikit berbeda.

2 dari 2 halaman

"Ada kopi joss juga di sini. Kami pakai briket arang, lebih higienis," kata Roy.

Selain kopi joss, bermacam-macam menu es cokelat juga siap mendampingi roti bakar atau pisang bakar sebagai penghilang dahaga.

Menyasar kaum muda, terutama para pelajar dan mahasiswa, sajian di Kretek Kewek 1872 cukup terjangkau dengan kisaran harga Rp 8-20 ribu saja.

Termasuk jika menginginkan makan berat, nasi goreng katsu atau ifu mi'in dapat menjadi pilihan untuk mengenyangkan perut.

"Kami lebih ke menu after dinner yang memang untuk menemani nongkrong aja," tutur Roy.

Untuk sekadar nongkrong, lokasinya terbilang cukup strategis yakni Jalan Abubakar Ali nomor 2A, tepat di sisi timur jembatan (kretek) Kewek.

"Kami buka dari jam 12.00 siang sampai jam 02.00 pagi," tambahnya.

Berita ini sebelumnya telah dimuat di Tribun Jogja dengan judul Hadirkan Nuansa Yogya dalam Roti Bakar.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
YogyakartaParangtritis
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved