lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai Vietnam, VietJet Aviation atau yang lebih dikenal VietJet, kembali membuat kontroversial.
Kali ini mereka merilis sebuah kalender tahunan.
Bukan sembarang kalender.
Kalender 2018 ini berisi beberapa foto yang menampilkan model perempuan berpakaian minim.
Hanya dalam beberapa hari sejak perilisan, 28 Desember 2018, kalender tahunan ini langsung menjadi viral di media sosial.
Banyak yang menyebut jika apa yang dilakukan Vietjet sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan maskapai penerbangan yang diluncurkan pada Desember 2011 lalu.
Namun tak semuanya sependapat dengan apa yang dilakukan maskapai asal Vietnam itu.
Para kritikus beranggapan jika model pada kalender terlalu seksi.
Selain itu, juga dianggap menurunkan citra pramugari dan staf maskapai penerbangan lainnya.
Tak cuma itu saja, ditakutkan juga dapat berdampak pada peningkatan pelecehan seksual di pesawat.
Mereka bahkan beranggapan jika pemasaran yang dilakukan Vietjet sangat cabul.
"Vietjet seperti membawa kita kembali di era 50an."
"Para wanita dibayar beberapa dolar demi sebuah kalender murahan," kata Heather Poole, seorang pramugari veteran dan penulis buku Working The Not-Always-Friendly Skie.
"Perempuan seharusnya bekerja keras untuk dianggap serius."
"Kalender ini seperti membawa kita kembali ke sebuah ungkapan pilih kopi, teh, atau aku?" tambahnya.
Dilansir TribunTravel.com dari laman asiaone.com, Vietjet didirikan oleh Nguyen Thi Phuong Thao, miliader perempuan pertama Vietnam.
Dia mengatakan, jika pemilihan model bikini pada kalender ini menekankan pilihan bebas orang untuk memakai apa saja yang mereka inginkan.
"Kami tidak marah ketika orang mengasosiasikan kami dengan gambar bikini."
"Jika itu membuat orang senang dan bahagia, maka kami akan senang," kata Luu Duc Khanh, Managing Director VietJet.
Ketika ditanya tentang pandangan Thao, Khanh berkata CEOnya berpikir, setiap orang "memiliki hak untuk memakai apa pun yang mereka suka, bikini atau tradisional ao dai," mengacu pada gaun panjang tradisional Vietnam.
Meski mendapat kritikan dari para kritikus, Khanh mengatakan, jika pramugari Vietjet telah dilatih untuk menangani situasi pelecehan seksual.
Seperti diketahui, Vietjet bukanlah perusahaan pertama yang menggunakan kalender tak biasa untuk meningkatkan profilnya.
Pembuat ban asal Italia, Pirelli, juga pernah melakukannya.
