Breaking News:

Pasca-erupsi Gunung Agung, Begini 4 Langkah Pulihkan Pariwisata Bali Tuk Tarik Minat Turis

Pasca ditetapkannya status "awas" Gunung Agung Bali, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali terus menurun.

KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ
Cara lain menikmati kehangatan matahari terbit di pantai Sanur, Bali, Senin (20/2/2017). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pasca ditetapkannya status "awas" Gunung Agung Bali, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali terus menurun.

Industri pariwisata Bali sempat lumpuh sementara.

Untuk memulihkan pariwisata Bali, sekaligus mencapai target-kunjungan wisman, Kementerian Pariwisata dan beberapa asosiasi industri pariwisata melakukan empat langkah strategis.

Empat langkah tersebut disampaikan dalam Konferensi Pers Akhir Tahun, di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (22/12/2017).




Sejumlah wisatawan menyaksikan letusan Gunung Agung dari Pantai Jemeluk, Karangasem, Bali, Minggu (26/11/2017). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan telah terjadi letusan freatik kedua pada pukul 17.20 Wita yang disusul dengan semburan asap dan abu vulkanis hingga ketinggian 3.000 meter. (ANTARA FOTO / NYOMAN BUDHIANA)
Sejumlah wisatawan menyaksikan letusan Gunung Agung dari Pantai Jemeluk, Karangasem, Bali, Minggu (26/11/2017). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan telah terjadi letusan freatik kedua pada pukul 17.20 Wita yang disusul dengan semburan asap dan abu vulkanis hingga ketinggian 3.000 meter. (ANTARA FOTO / NYOMAN BUDHIANA) 

1. Cabut travel warning

Satu yang amat berdampak terhadap penurunan wisman ke Bali ialah adanya travel warning dari beberapa negara.

Menpar Indonesia, Arif Yahya mengatakan telah bertemu Konsulat Jendral RRC di Bali, untuk minta mencabut travel warning-nya terhadap Indonesia.

"Kalau mau mencabut travel warning kita juga harus melihat diri sendiri. Mau ga mau harus mencabut juga level awasnya di Bali. Nah sekarang sudah diluruskan kalau Bali status normal, kecuali di radius tertentu," terangnya.




Para penumpang turun dari kapal penyeberangan dari Bali di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Rabu (29/11/2017)(KOMPAS.COM/Ira Rachmawati)
Para penumpang turun dari kapal penyeberangan dari Bali di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Rabu (29/11/2017)(KOMPAS.COM/Ira Rachmawati) 

2. Anggaran Rp 100 milyar untuk promosikan Bali

Mempromosikan Bali sebagai deatinasi yang aman dengan status "normal"nya dinilai menjadi salah satu solusi.

2 dari 3 halaman

Terlebih dengan beragam promo menarik yang bisa mengundang kembali wisatawan datang ke Bali.

"Kita anggarkan 100 milyar untuk promosi program tadi (Hot Deals), selama tiga bulan sepanjang recovery," terang Arief.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Tour dan Travel Agent (ASITA), Asnawi Bahar juga mengatakan telah mengistruksikan jajarannya untuk mempromosikan Hot Deals ke Bali, tak hanya untuk wisman.

Ia percaya permintaan wisatawan nusantara (wisnus) juga besar untuk ke Bali di saat seperti ini.

"Minimnya wisatawan mancanegara sebenarnya bisa dicover dulu sama wisatawan domestik kita yang lebih berani ke Bali, lebih tau medan. Kita promosikan ke sana, dengan Hot Deals yang oke," tutur Asnawi Bahar, Ketua Umum ASITA, dalam kesempatan yang sama.




Wisatawan menikmati keindahan kawasan wisata Geopark Gunung Batur di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Rabu (4/10/2017). Banyak wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut merupakan wisatawan yang mengurungkan niatnya ke Gunung Agung di Karangasem.(KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA)
Wisatawan menikmati keindahan kawasan wisata Geopark Gunung Batur di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Rabu (4/10/2017). Banyak wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut merupakan wisatawan yang mengurungkan niatnya ke Gunung Agung di Karangasem.(KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA) 

3. Gerakan Ayo ke Bali

Asita juga menyiapkan gerakan kampanye #AyokeBali untuk mempromosikan kembali wisata Bali ke wisatawan nusantara dan mancanegara.

"Gerakan #AyokeBali akan kita launching minggu besok di Bali. Jadi semua klien kita undang, anggota ada 7000-an tour travel kita undang ke Bali untuk launching dan menyiapkan promo-promo ke Bali untuk di jual," jelas Asnawi.




Turis di Pantai Balangan, Bali (Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)
Turis di Pantai Balangan, Bali (Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo) 

4. Strategi mitigasi bencana

Menpar mengatakan pelaku pariwisata harus berani menjamin wisatawan bisa pulang dari Bali di saat gencar mempromosikan Bali.

3 dari 3 halaman

Oleh karena itu, industri pariwisata butuh strategi mitigasi bencana yang baik.

"Kita harus mencontoh Jepang, yang hampir setiap hari diguncang gempa, teknonik lagi. Tapi pariwisatanya 2011-2013 naik pesat. Itu karena mitigasi bencana yang bagus, dan wisatawan terjamin, tidak khawatir," terangnya.

Ia pun berencana, akan ada rencana mitigasi yang melibatkan kordinasi tiga bandara besar terdekat yaitu Bandara Internasional Lombok, I Gusti Ngurah Rai Bali, dan Blimbingsari Banyuwangi.

"Jadi mitigasinya kita bisa sebut seperti darkside, jadi kita standar jadwal dan operasional yang kita sembunyikan, tapi saat kita butuhkan, tinggal di 'on'-kan saja," terang Arief.




Cara lain menikmati kehangatan matahari terbit di pantai Sanur, Bali, Senin (20/2/2017). (KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ)
Cara lain menikmati kehangatan matahari terbit di pantai Sanur, Bali, Senin (20/2/2017). (KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ) 

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, mengatakan akan segera mensimulasikan strategi mitigasi tersebut pada 27 Desember 2017 nanti.

"Kita sudah ada SOP-nya, tinggal coba untuk simulasi, dan akan segera nanti 27 Desember. Pura-puranya terjadi erupsi, dan wisatawan nanti akan dikondisikan seperti mitigasi yang sesuai prosedur," tuturnya pada KompasTravel.

Pitana yakin, dengan simulasi yang sesuai prosedur tersebut wisatawan tak perlu risau.

Simulasi tersebut juga bekerja sama dengan moda transportasi laut, darat, juga udara lainnya.

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul 4 Langkah Pulihkan Pariwisata Bali Pasca-erupsi Gunung Agung

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Gunung AgungBaliJakarta
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved