lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Traveling sekarang menjadi tren kegiatan yang semakin hari semakin digemari.
Bahkan, aktivitas traveling juga bisa merambah dan dilakukan bersama momen penting lain, yang bertujuan membuat kesan yang tak mudah dilupakan.
Satu di antaranya adalah pernikahan.
Kok bisa sih?
Mungkin masih terdengar kurang awam, namun ada sebuah tren yang disebut nikah tamasya, atau destination wedding.
Nikah tamasya merupakan suatu acara pernikahan yang pada dasarnya diadakan di lokasi yang cukup jauh dari tempat tinggal mempelai, yakni dengan jarak kurang lebih minimal 160 kilometer.
Bisa dibilang, mempelai, keluarga, dan seluruh tamu undangan di sini juga melakukan plesiran mini sembari menghadiri resepsi, mengutip dari laman New York Times.
Tren nikah ini telah meningkat sejak pertengahan 1990-an.
Era 1990an adalah satu masa saat pasangan-pasangan di Amerika mulai pergi mencari tempat untuk menikah yang lebih romantis daripada kampung halaman mereka sendiri.
Di Amerika, pernikahan di perkemahan musim panas pun menjadi satu nikah tamasya favorit, karena dianggap sebagai pengingat nostalgia masa kecil.
Selain itu, prosesi nikah tamasya juga dapat disesuaikan dengan keinginan mempelai.
Baik berupa pernikahan di tepi pantai, gunung, kapal pesiar, atau diselenggarakan di tempat wisata yang cenderung terpencil dan jauh dari keramaian.
Melansir dari laman brides.com, ada pulau-pulau terbaik di dunia yang jadi destinasi favorit bagi nikah tamasya, yakni Lizard Island (Australia), serta Waiheke Island (Selandia Baru).
Selain itu ada juga Tofino Island (British Columbia, Kanada), Mnemba Island (Tanzania), Îles-de-la-Madeleine (Quebec, Canada), dan The Azores (Portugal).
Di Indonesia, satu di antara lokasi yang terkenal dan sering dijadikan tujuan nikah tamasya ada di Pulau Bali, dan bisa dilaksanakan di Plataran Canggu Bali Resort and Spa.
Sejumlah artis Indonesia juga telah melaksanakan tren nikah tamasya ini.
Sebut saja Vicky Shu dan Ade Imam yang menikah di Candi Borobudur.
Atau Revalina S Temat dengan suaminya, Rendy Aditya Gunawan yang memilih menggelar resepsi pernikahan di Pulau Bali.
Namun, perlu diingat, selayaknya resepsi pernikahan pada umumnya, kamu juga perlu melaksanakan perencanaan yang matang dan lebih rinci untuk mengadakan nikah tamasya ini.
Baik dari penentuan lokasi, pertimbangan akan kehadiran tamu, hingga memberikan informasi kepada tamu tentang tempat resepsi agar mereka dapat melakukan persiapan yang matang pula.
Bagaimana traveler, tertarik mencoba nikah tamasya bersama pasanganmu?
