lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Karena kediktatoran pemimpinnya, Korea Utara sering dipandang sebagai negara yang tertutup dari dunia luar.
Pasalnya, negara di bawah kepemimpinan Kim Jong-un ini punya aturan sangat ketat bagi warganya.
Banyak warga Korea Utara bahkan ingin membelot karena merasa tidak kuat tinggal di sana.
Meskipun demikian, Korea Utara ternyata punya hubungan yang cukup dekat dengan negara lain.
Sejak zaman pemerintahan Presiden Soekarno, negara ini diklaim menjalin hubungan cukup baik dengan Indonesia.
Tak cuma Indonesia saja, Korea Utara ternyata juga dekat dengan Palestina.
Hal ini terlihat pada dukungan yang diberikan Korea Utara untuk negara yang sedang dalam konflik dengan Israel tersebut.
Seperti apa kedekatan Palestina dan Korea Utara selama ini?
Berikut rangkumannya dilansir dari berbagai sumber.
1. Kim Jong-un mengecam Presiden Trump yang mengakui ibukota Israel
Seperti dilansir dari laman timeofisrael, Korea Utara turut mengutuk pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Korea Utara menjadi negara yang ikut angkat bicara karena tidak terima dengan pernyataan Trump tersebut.
Dengan nada penghinaan, Kim Jong-un menyebut pemimpin negeri Paman Sam itu sebagai "si tua yang pikun".
2. Korut menganggap Israel musuh
Merasa tidak terima dengan penghinaan yang dilakukan Israel, negara penggila nuklir ini pernah berencana membumi hanguskan negara tersebut.
Selain menjajah Palestina, para pemimpin Israel ternyata pernah beberapa kali menghina penguasa Korea Utara, Kim Jong-un.
Korea Utara bahkan siap bersekutu untuk mengalahkan negeri bintang Daud tersebut.
Hal ini tentu akan memudahkan Palestina mendapatkan kemenangannya.
3. Poster Kim Jong-un di Restoran di Gaza
Pemandangan yang tidak biasa menyambut pengunjung sebuah restoran shawarma di kamp pengungsi Jabaliya di Gaza.
Sebuah poster yang menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un itu terdapat bendera Korea Utara dan bendera Palestina di sebelahnya.
Poster tersebut mengumumkan penawaran khusus: diskon 80 persen untuk pelanggan Korea Utara.
Meskipun tidak ada orang Korea Utara di Gaza, isyarat tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan rasa syukur warga Palestina kepada negara tersebut karena telah mengecam keputusan Presiden Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Kami berterima kasih (kepada Kim) atas kata-katanya," ungkap Rami Raba, pemilik restoran tersebut kepada Newsweek melalui telepon.
Dia menjelaskan bahwa poster itu memiliki makna simbolis, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa ada seseorang yang cukup kuat untuk berdiri dan mengatakan "tidak" kepada AS.
Bagi Raba, keputusan Trump menghina warga Palestina.
"Kami mencari martabat, bukan untuk uang. Itu sebabnya kami memasang iklan ini, "katanya.
Korea Utara memiliki sejarah panjang hubungan hangat dengan pemerintah Palestina, mulai dari menjadi tuan rumah salah satu misi diplomatik mereka di Pyongyang dan bertukar pesan pada acara-acara resmi.
(tribunTravel.com, Rizky Tyas)
