Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana
TRIBUNTRAVEL.COM - Satu menumen yang selalu jadi incaran turis di Inggris adalah Stonehenge.
Tumpukan batu prasejarah ini begitu terkenal di dunia dan menarik wisatawan selama ribuan tahun.
Bahkan situs kuno ini telah masuk daftar tempat bersejarah yang dilindungi Warisan Dunia UNESCO.
Statusnya disebutkan jika lokasi ini dulunya adalah kuburan prasejarah paling rumit, yang hingga kini belum terpecahkan misterinya.
Para peneliti dibuat kebingungan selama berabad-abad tentang misteri Stonehenge tersebut.
Para arkeolog percaya jika monumen bersejarah ini telah dibangun sejak 3000-2000 SM.
Namun hingga kini pola batu-batu ini belum juga terpecahkan.
Namun penelitian terbaru mengungkapkan fakta yang mengejutkan.
Menurut Profesor Michael Parker Pearson dari University College London, yang telah meneliti situs suci ini selama 10 tahun terakhir menyebutkan Stonehenge adalah tanah orang mati.
Dalam sebuah wawancaranya dengan New York Times, Parker Pearson mengatakan, orang Inggris awal berkumpul di Durrington Walls - monumen batu lain, yang berjarak sekitar 3 km sebelah utara dari Stonehenge.
Lokasi itu mereka gunakan untuk berpesta sebelum menuju ke Stonehenge demi menghormati nenek moyang mereka.
Akan tetapi kini, sebuah study baru menunjukkan jika makna situs kuno ini mungkin sedikit cabul.
Para ahli, akhirnya sepakat jika monumen tersebut selaras dengan titik balik matahari.
Tapi arkeolog Terence Meaden percaya, pembangun Stonehenge, dan lingkaran megalitik lainnya seperti Avebury, pada kenyataannya menciptakan "permainan tanpa kata-kata" di mana satu batu khusus mentransmisikan phallic (bagian intim) yang sedang tumbuh.
Dan bayangan itu menembus monumen berbentuk telur.
Hal ini telah dibuktikan dengan memeriksa lingkaran batu itu sebanyak 20 kali dan memfilmkan.
Siluetnya berubah saat matahari mulai terbit dan ketika waktu mulai menuju petang.
"Penemuan dasar saya adalah bahwa banyak lingkaran batu dibangun pada saat agama kesuburan, dan batu-batu itu diposisikan sedemikian rupa sehingga pada saat matahari terbit pada tanggal keberuntungan bayang-bayang phallic akan dipantulkan dari batu simbolis laki-laki ke perempuan yang sedang menunggu. Batu simbolis," katanya kepada Telegraph.
Pada hari-hari tertentu saat matahari cerah terbit, studi tersebut menyimpulkan, bayangan Batu Heel phallic menembus monumen besar selama titik balik matahari musim panas sebelum sampai di Batu Altar, yang secara simbolis dinyatakan sebagai betina.