Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sri Juliati
TRIBUNTRAVEL.COM - Mendaki gunung telah menjadi hobi sekaligus aktivitas yang digemari banyak orang, terlebih anak muda.
Rasanya, hampir setiap gunung di tanah air selalu ramai pendaki saat akhir pekan atau hari libur.
Motif mereka mulai menekuni dunia 'ketinggian' ini pun beragam.
Ada yang memang ingin menikmati dan menyatu dengan alam, mensyukuri hidup, mengisi waktu luang, mencari spot bagus untuk berfoto, hingga ketemu jodoh.
Saat mendaki, banyak dari kita yang memiliki bayangan tersendiri baik kondisi dan situasi yang akan dihadapi saat di gunung nanti.
Bahkan tak jarang, kita berekpektasi terlalu tinggi saat berada di gunung.
Sayangnya, ekspektasi itu nggak sesuai sama realita yang ada dan bikin hati kita nyesek abis.
Nggak percaya?
Simak ekspektasi vs realita pendakian yang selama ini dirahasiakan para pendaki, sebagaimana dilansir TribunTravel.com dari berbagai sumber.
Siap-siap nyesek campur sakit tapi nggak berdarah, guys.
1. Pengennya dapat foto dengan foto langit yang cerah.
Realitanya, tertutup kabut!

2. Kalau jomblo, nggak usah 'berani' berekspektasi mau masak di gunung bareng pacar, deh.

3. Dari belakang kayak Raisa, begitu dia nengok ke belakang jadinya Raiso.

4. Di depan kamera, pasang muka fresh, penuh senyum.
Istirahat bentar, langsung molor, deh.

5. Pengennya bebas foto-foto di pos pendaftaran basecamp Ranu Pani Gunung Semeru, Jawa Timur pas sepi.
Ternyata, penuh pendaki, guys.

6. Kenyataan ini seringkali terjadi saat di gunung.
Harap bersabar, ini ujian.

7. Pas mau muncak Gunung Prau, pengen banget dapat view sunrise yang sepi kayak gini.
Begitu sampai di sana, ini gunung atau pasar sih, ramai banget?!

8. Asyik ya, ngopi, ngeteh cantik sambil menikmati Ranu Kumbolo yang sepi.
Realitanya, penuh dengan tenda!

9. Ciee, yang naik gunung sama pacar.
Begitu dilihat dari depan, lha?

10. Pengennya sih camping, mendirikan tenda, bakar api, hingga masak enak.
Realitanya, mager di rumah dan cuma main HP.
