Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Berlibur ke gunung menjadi satu cara terbaik untuk menikmati liburan.
Apalagi bagi mereka yang suka berpetualang.
Meski menyenangkan, namun tetap harus behati-hati.
Sebab, ada banyak larangan dan juga aturan yang harus ditaati.
Jika sampai salah, bahaya bisa mengancam.
Seperti yang terjadi pada dua pendaki ini.
Entah karena alasan apa, Muhammad Zada Lubab, asal Celombo, Lopak, Semarang, tersesat dari rombongan pada selasa 12 Desember 2017 lalu di gunung Merapi.
Dilansir TribunTravel.com dari akun Instagram @mountnesia, saat itu keduanya ikut dalam rombongan berjumlah 12 orang.
Sekitar pukul 08.00 WIB hendak melakukan perjalanan turun dari puncak Merapi.

Sayang perjalanan mereka sempat tertunda karena kabut tebal.
Mereka baru memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pada 09.00 WIB.
Di tengah perjalanan, Lubab meminta rekannya untuk duluan, karena dia memiliki riwayat cedera jempol kaki yang membuat perjalanannya sedikit lambat.
Dia meminta teman-temannya untuk menunggu di Pasar Bubrah.
Akhirnya Lubab dan rekan-rekannya berpisah di patas pasir, kawasan puncak.

Sayang, ketika ditunggu di pasar Bubrah sampai pukul 13.00 WIB, Lubab tak kunjung tiba.
Sebagian memperkirakaan, jika Lubab mungkin tersesat menuju ke arah Kaliurang barat.
Kemungkinan lainnya, bisa saja tersesat ke arah selatan.
Segera, tim SAR Barameru melakukan pencarian sampai tengah malam.
Sayang, keberadaan Lubab masih belum ditemukan.

Tak cuma Lubab yang saat dilaporkan menghilang.
Pendaki lainnya, Sucipto asal Rempoh, Baturaden, Banyumas juga dinyatakan tersesat.
Hingga berita ini diturunkan, keberadaan kedua pendaki ini masih belum diketahui keberadaan.