TRIBUNTRAVEL.COM - Sajian bola-bola daging atau bakso lumrahnya memang disajikan berkuah dalam wadah mangkok.
Namun si bola daging ini rupanya juga tak kalah sedapnya jika disajikan dengan bumbu kacang dan kecap yang kemudian dibakar di atas bara api.
Siapa yang tak tergoda dengan aroma khas bumbu kacang yang melebur menjadi satu dengan kobaran bara api.
Itulah sensasi yang disuguhkan bakso bakar racikan Cak Toyib yang terletak di Jalan KH Ali Maksum, utara Ponpes Al Munnawir, Krapyak, Yogyakarta.
Mulai buka jam empat sore, bakso bakar Cak Toyib tak pernah sepi pembeli.
Para santri pondok dan masyarakat sekitar datang dan pergi silih berganti untuk membeli bertusuk-tusuk bakso bakar.
Ya, bakso bakar Cak Toyib disajikan layaknya sate daging pada umumnya.
Satu tusuknya ada lima butir bakso berukuran tak terlalu besar yang pasti pas untuk digigit.
Cukup dengan Rp 1.000 untuk satu tusuknya, bakso bakar siap diborong untuk camilan sore hari.
Selain bakso bakar, ada pula tahu bakar yang juga tak kalah menggugah selera.
Tahu kecil-kecil yang juga disajikan dengan ditusuk ini awalnya merupakan menu coba-coba.
Saudah, istri Cak Toyib mengatakan awalnya dirinya menjajal sendiri membuat tahu bakar untuk dikonsumsi keluarganya sendiri.
“Awalnya nyoba aja buat dimakan sendiri, nggak taunya enak. Ya udah coba jual saja,” kata Saudah dengan logat Madura yang kental.
Untuk satu tusuk tahu bakar juga dihargai sama dengan bakso bakar.
Dalam sehari, Cak Toyib mampu menghabiskan total 900 tusuk bakso bakar dan tahu bakar.
“Sehari biasanya 900 tusuk. Kalau yang di Timoho antara 400-500 tusuk,” jelas pria asli Madura yang memulai usaha bakso bakar sejak lima tahun silam ini.
“Ada juga di Timoho, di sana ada ponakan yang bantu jualan,” tutur Cak Toyib yang dulu sempat berjualan es doger ini.
Berita ini telah dimuat di Tribun Jogja dengan judul Citarasa Madura Dalam Satu Tusukan di Bakso Bakar Cak Toyib Krapyak.