Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Banyak orang yang bersikap jahat dengan mengenakan 'topeng' tak terduga.
Orang-orang semacam ini disebut dengan psikopat.
Di balik kebaikannya, tersimpan karakter yang berbeda 180 derajat.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Bright Side, psikopat tak cuma ditemukan di film atau serial televisi, tapi juga di dunia nyata.
Namun jumlah penderita penyimpangan mental ini terbilang langka, yakni diperkirakan hanya satu persen dari keseluruhan populasi penduduk di dunia.
Untuk itu, perlu kita kenali ciri-ciri yang umum ditemukan pada seorang psikopat.
Yuk simak deretan ciri-ciri yang bisa dikenali dari seorang psikopat berikut, sebagaimana dirangkum TribunTravel.com dari laman Bright Side.
1. Kurangnya rasa empati

Psikopat sangat berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya, karena memiliki sedikit perasaan, seperti empati, rasa percaya, dan memberi maaf.
Mereka juga sangat tahu bagaimana cara memanfaatkan kelemahan orang lain.
Bahkan bisa menyakiti orang tanpa berpikir sebelumnya.
2. Manipulatif

Sementara orang bisa memanipulasi orang lain secara tidak sadar atau untuk mendapat keuntungan, seorang psikopat melakukannya hanya karena ia sangat menyukai proses memanipulasi orang lain itu.
3. Tidak Bertanggung Jawab dan Impulsif

Psikopat seringkali tidak konsisten dengan tindakan mereka.
Mereka berpikir, hal-hal yang mereka inginkan jauh lebih penting daripada yang diinginkan orang lain.
Kamu tidak pernah bisa membuat mereka memberi jawaban yang tepat atas kesalahan yang mereka buat.
Psikopat akan cenderung menyalahkan kamu atas kesalahan mereka sendiri untuk membuatmu stres.
4. Narsisisme

Orang-orang seperti itu adalah kaum narsisis dengan cara yang sangat buruk.
Psikopat sangat yakin bahwa mereka lebih unggul daripada orang lain yang tidak mereka suka.
Dan seringkali keunggulan ini hanyalah sebuah ilusi.
Namun, jika psikopat ini benar-benar berbakat, mereka bisa mencapai hasil yang luar biasa.
5. Pembohong Patologis

Berbohong merupakan hal yang sangat sederhana untuk orang psikopat.
Mereka tidak hanya bermuka dua, tapi memiliki banyak wajah.
Dalam kebanyakan kasus, tindakan mereka tidak sesuai dengan kata-kata mereka.
Psikopat berbohong kepada semua orang tanpa alasan yang bagus, dan mereka bahkan tidak berusaha untuk menyembunyikannya.
6. Pesona yang Dibuat-buat

Psikopat bisa jadi sangat menawan.
Banyak orang tidak menyadari kalau ternyata ini adalah tipuan.
Psikopat berbicara dengan sangat bagus, dan bisa memberikan pidato 30 menit yang menakjubkan yang akan didengarkan setiap orang dengan penuh minat.
Tapi psikopat tidak berharap adanya percakapan yang tulus.
7. Tidak Memiliki Rasa Penyesalan

Seorang psikopat berpikir bahwa peraturan perilaku, moralitas, dan hukum adalah hal yang tidak perlu dan sia-sia.
Mereka tidak mengerti maksud peraturan ini, jadi mereka mencuri, melanggar peraturan mengemudi, dan menipu orang lain tanpa merasa bersalah.
Sementara hal favorit psikopat adalah mengatur orang lain.
8. Kebosanan dan Selalu Mencari Tantangan

Psikopat terus-terusan membutuhkan sensasi dalam hidupnya.
Mereka mudah sekali bosan.
Mereka bisa menyinggung orang lain atau bahkan melakukan sesuatu yang sangat buruk untuk mencari dampak emosi seperti itu.
Psikopat juga sangat tertarik pada stres.
Solusi terbaik untuk mereka adalah melakukan olahraga ekstrem.
9. Agresi dan Bullying (Perundungan)

Tanda pertama aksi bullying bisa dilihat di sekolah.
Psikopat biasanya mereka yang suka melakukan intimidasi.
Setelah tumbuh dewasa, psikopat mulai menyerang rekan atau tetangga mereka.
Orang-orang yang lembut yang tidak bisa melawan adalah korban biasa dari seorang psikopat.
Psikopat juga sering menggertak orang yang mereka cemburui.
10. Haus Akan Kekuasaan

Kekuasaan adalah impian mereka, semua psikopat menginginkannya.
Hal ini bukan tentang kekuasaan yang adil.
Melainkan tentang otoritas yang bersifat parasit dan tak boleh dibagi dengan orang lain.
Psikopat sangat suka saat mereka mengendalikan semua orang dan segalanya.
Misalnya, mempekerjakan dan memecat orang hanya berdasarkan pada apa yang mereka inginkan, bukan didasarkan pada fakta obyektif.