Breaking News:

Ini 5 Hal yang Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Snorkeling Sebelum 'Ditenggelamkan' Mentri Susi

Karang-karang yang berhamparan dengan warna-warni ikan yang berkeliaran siap menambah nikmat suasana selama snorkeling.

snorkelstore.net
ILUSTRASI alat snorkeling. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sudah pasangannya jika menikmati wisata bahari dengan snorkeling sambil menikmati keindahan bawah laut.

Karang-karang yang berhamparan dengan warna-warni ikan yang berkeliaran siap menambah nikmat suasana selama snorkeling.

Selain sehat, kamu juga bisa melepas kejenuhanmu dari rutinitas keseharian.

Namun perlu diperhatikan, organisme-organisme laut yang Anda lihat di bawah laut bisa menjadi sangat sensitif jika tersentuh dengan benda asing, satunya terumbu karang. 

Terumbu karang sebagai rumah dari banyak organisme laut memegang peranan penting terhadap kelangsungan hidup bawah laut dan biota laut lainnya.

Maka dari itu, kesadaran traveler selama berwisata sangatlah diperlukan karena selain membantu menjaga kelangsungan hidup biota laut, kamu juga mendukung potensi bahari di Indonesia.

Berikut beberapa tips bersnorkeling ramah lingkungan yang dikutip dari website resmi World Wildlife Fund (WWF) :

1. Mengurangi Kontak dengan Organisme Laut

Jangan pernah mengambil benda baik hidup ataupun mati dari air kecuali sampah yang tidak menjadi tempat tinggal organisme.

Selain itu sebisa mungkin mengurangi kontak langsung yang dapat membahayakan satwa laut.

2 dari 4 halaman

Jangan pernah memberi makan satwa laut kecuali di bawah pengawasan ahlinya dan mengikuti peraturan setempat.

Dan yang terpenting hindari mengusik satwa laut apa pun.




Wisatawan sedang snorkeling di sekitar Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu (29/10/2017).(KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI)
Wisatawan sedang snorkeling di sekitar Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali, Minggu (29/10/2017).(KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI) 

2. Pertahankan Jarak Aman dengan Terumbu Karang

Selalu perhatikan posisi kaki katakmu setiap waktu.

Jangan sampai menyentuh terumbu karang dan mengibas pasir.

Hindari berjalan di atas terumbu karang dan meminimalisir kontak yang dapat membahayakan organisme lain.

3. Kuasai Kemampuan Berenangmu

Dengan menguasai kemampuan berenang, kamu secara penuh dapat mengontrol pergerakan di bawah laut.

Hak tersebut tentu dapat mengurangi kontak terhadap organisme-organisme di bawah laut.

Perhatikan juga posisi tumbuh secara horizontal saat berenang jika kamu sedang berada di atas terumbu karang.

3 dari 4 halaman

4. Memperhatikan Kelengkapan Alat Snorkeling

Periksa kembali peralatan saat snorkeling.

Pastikan semuanya sudah terasa nyaman dan tidak akan mengganggu aktivitasmu selama ber-snorkeling.

Bagi kamu yang merasa ragu atau belum pernah snorkeling sebelumnya, pertimbangkan penggunaan pelampung.

5. Mendukung Daerah Konservasi tempat kamu Snorkeling

Jangan lupa dukung daerah konservasi laut dan proyek konservasi di daerahmu snorkeling.

Mengunjungi taman terumbu karang setempat dan memberikan retribusi bisa membantu untuk mendukung konservasi laut.

Berpartisipasi kegiatan bersih-bersih laut dan pantai juga bisa membantu menjaga kelangsungan organisme laut.

Dalam konteks meningkatkan kesadaran masyarakat memiliki pernan pentingnya terhadap kelangsungan hidup organisme laut.




Turis asing snorkeling di Pink Beach, Labuan Bajo, dalam kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Keunikan dan keindahan bawah laut di sekitar pantai menjadi daya tarik wisatawan untuk berwisata ke pantai itu, Rabu (10/5/2017).
Turis asing snorkeling di Pink Beach, Labuan Bajo, dalam kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Keunikan dan keindahan bawah laut di sekitar pantai menjadi daya tarik wisatawan untuk berwisata ke pantai itu, Rabu (10/5/2017). (KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)

“Pihak WWF akan tetap meningkatkan kesadaran masyarakat dengan penyebaran informasi serta panduan aktivitas yang benar terhadap tata cara snorkeling/diving/interaksi satwa secara ramah lingkungan. WWF akan tetap meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap terumbu karang,” Tutur Dwi Aryo Tjiptohandono selaku koordinator kampanye kelautan WWF, Kamis (23/11/2017).

4 dari 4 halaman

Aryo menjelaskan bahwa tour operator juga  memiliki peranan penting sebagai kontrol dari segala aktivitas laut dari tamu-tamunya.

Oleh karena itu, WWF akan selalu melalui beragam cara untuk melakukan pendekatan kepada para pelaku usaha wisata bahari untuk menerapkan panduan etika pariwisata bahari yang bertanggung jawab.

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul 5 Tips Snorkeling Ramah Lingkungan

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
TribunTravel.comWorld Wildlife Fund
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved