Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Satu fenomena angkasa yang termasuk jarang ditemui pada malam hari adalah supermoon.
Mengutip dari laman intisari.grid.id, nanti malam (3/12/2017) sebuah keindahan luar biasa muncul di langit biru, yakni fenomena Full Cold Supermoon.
Supermoon sendiri adalah istilah populer untuk menyebut jenis purnama yang mana posisi orbit Bulan berada di jarak tedekat dengan Bumi.
Bulan diprediksi akan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya.
Selain dinamai Full Cold Supermoon, Supermoon ini juga disebut Big Spirit Moon atau Blue Moon.
Supermoon ini akan terlihat jelas pada hari Minggu malam menjelang Senin pagi jika langit benar-benar bersih (tanpa mendung).
Secara teknis, ini akan menjadi supermoon keempat tahun ini dan merupakan satu-satunya yang bisa dilihat dengan mata telanjang.
Supermoon terakhir, di mana kita melihat Bulan terbesar dalam satu generasi terjadi pada November 2016 lalu.
Meski demikian, Supermoon nanti malam tidak terlalu menghebohkan seperti Supermoon yang lalu.
Nah, mengingat betapa mengagumkannya fenomena ini, tentu perlu kita tahu sejumlah fakta mengenai Supermoon.
Untuk itu, berikut TribunTravel.com telah merangkum fakta unik dan menarik tentang Supermoon dari beberapa sumber.
1. Supermoon tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari bulan biasa.
2. Supermoon yang terjadi pada 14 November 2016 berjarak 221.524 mil dari Bumi.
3. Terakhir kali kita menyaksikan bulan seperti ini tahun 1948.
4. Waktu terdekat untuk melihat Supermoon yang sedekat dengan bumi seperti Supermoon tahun 2016 adalah 25 November 2034.
5. Supermoon terdekat dengan bumi pada abad ini akan terjadi pada 6 Desember 2052.
6. Fenomena Supermoon terdekat hampir selalu terjadi pada bulan penuh.
7. Istilah astrologi untuk Supermoon adalah Perigee-Syzygy dari sistem Earth-Moon-Sun (bumi-bulan-matahari).
8. Kebalikan dari Supermoon adalah Micromoon, yang juga disebut dengan Apogee-Syzgy dalam istilah astrologi.
9. Supermoon juga diketahui dapat menyebabkan pasang surut yang lebih besar dibandingkan biasanya.
10. Istilah 'Supermoon' baru ramai digunakan tahun 2011, ketika minat untuk mengamati Supermoons mulai tumbuh.
11. Padahal, istilah Supermoon sudah dicetuskan oleh seorang ahli astrologi bernama Richard Nolle sejak lebih dari 30 tahun yang lalu.
12. Hubungan antara Bulan dengan pasang surut samudra dan kerak bumi telah menimbulkan sejumlah klaim, fenomena supermoon dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Namun, bukti kaitan semacam itu secara luas masih dianggap tidak meyakinkan.
13. Juga ada sejumlah spekulasi media bahwa bencana alam, seperti gempa dan tsunami Tōhoku 2011 serta gempa dan tsunami Samudera Hindia tahun 2004, terkait dengan rentang waktu 1-2 minggu saat munculnya supermoon.
14. Namun, belum ada bukti yang menunjukkan adanya korelasi antara Supermoon dengan terjadinya gempa besar.
15. Supermoon akan terlihat semakin kecil di masa depan, karena Bulan perlahan menjauhkan dirinya keluar dari orbitnya, yakni bergerak 3,8 cm lebih jauh dari Bumi setiap tahunnya.