Breaking News:

Bukan Sembarang Hidangan, Ada Akulturasi Budaya pada Seporsi Kerak Telor yang Lezat

Kerak telor yang merupakan kuliner khas Betawi, bisa dijumpai di banyak sudut Kota Jakarta terutama kawasan yang bernilai historis.

Editor: Sinta Agustina
mahligai-indonesia.com
Kerak telor 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kerak telor yang merupakan kuliner khas Betawi, bisa dijumpai di banyak sudut Kota Jakarta terutama kawasan yang bernilai historis.

Seperti Kota Tua, Situ Babakan, Kemayoran, dan tentunya pada acara tahunan Pekan Raya Jakarta (PRJ).

JJ Rizal, sejarawan dan budayawan Betawi mengatakan bahwa di balik rasa kerak telor yang gurih tersebut, ada akulturasi budaya yang tercipta dari bahan-bahannya.

"Dari kerak telor itu kita bisa liat akulturasi budaya Betawi yang berasal dari dua sumbu yang berbeda," ujar JJ saat ditemui di paviliun Mahakarya Indonesia, Jakarta Fair 2017, Sabtu (8/7/2017).

Beras ketan yang menjadi bahan dasarnya merupakan panganan pokok masyarakat pedalaman, atau perkebunan di Jakarta.

Dahulu terletak di kawasan Bekasi - Karawang dan sekitarnya.

"Bekasi - Karawang di tahun 1940 itu masih sering panen padi, makanya beras ketan jadi komoditi di sana," ujarnya.

Sedangkan serundeng yang gurih, karena terbuat dari kelapa, merupakan bahan kuliner masyarakat pesisir.

Rekat kaitannya dengan "Sunda Kalapa".

Belum lagi batok kelapa yang menjadi bahan bakar wajib memasak kerak telor.

2 dari 2 halaman

Batok kelapa sendiri dipakai untuk menghasilkan kerak yang nikmat dan wangi.

"Jadi ada pertemuan dua arus kebudayaan besar dalam satu produk kebudayaan kuliner Betawi ini. Keduanya memang termasuk asal masyarakat Betawi," ungkap JJ Rizal.

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Akulturasi Budaya Betawi pada Seporsi Kerak Telor nan Gurih.

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
BetawiJakarta
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved