Breaking News:

Bener Ga sih Micin Bikin Otak Lemot? Begini Kata Dokter

Hingga kini, masih banyak masyarakat yang memperdebatkan apakah penyedap rasa MSG atau micin punya pengaruh pada kinerja otak atau tidak.

Editor: Sri Juliati
deliciousliving.com
Penyedap rasa MSG atau micin 

TRIBUNTRAVEL.COM - Hingga kini, masih banyak masyarakat yang memperdebatkan apakah penyedap rasa MSG atau micin punya pengaruh pada kinerja otak atau tidak.

Hal ini wajar saja.

Sebab, meski Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah mengategorikan MSG sebagai makanan yang aman, tidak ada yang benar-benar pasti di dunia sains.

Penelitian soal micin pun terus dilakukan untuk benar-benar memastikan keamannannya.

Penyedap rasa atau yang lebih akrab dengan sebutan micin memiliki kandungan monosodium glutamat yang terdiri dari air, natrium, dan glutamat.

Glutamat yang juga terkandung dalam susu, keju, daging, ikan, dan beberapa sayuran adalah zat penting yang dapat mengubah rasa makanan jadi lebih nikmat.

Dalam artikelnya di laman hellosehat, dr Ivena menulis, kandungan asam glutamat itu dapat membuat sel-sel saraf otak lebih aktif dan membuat makanan menjadi lebih lezat.

"Selama ini kebanyakan efek samping yang dilaporkan setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG memang terjadi pada sistem saraf di otak."

"Karena itu, MSG secara tidak langsung bisa membuat seseorang jadi ‘lemot’," tulisnya seperti dilansir Minggu (12/11/2017).

"Lemot" atau lemah otak adalah istilah yang dipilih dr Ivena untuk menggambarkan penurunan fungsi kognitif otak.

2 dari 3 halaman

Fungsi kognitif otak antara lain berpikir logis, mengambil keputusan, merekam informasi ke dalam ingatan, menyelesaikan masalah, dan menjaga konsentrasi.

Mungkin akan timbul pertanyaan, apa hubungan penyedap rasa dengan kemampuan otak manusia?

Dr Ivena mengatakan, otak memiliki banyak saraf yang bertugas menerima berbagai macam rangsangan.

Saraf yang bertugas menerima rangsangan disebut reseptor yang jumlahnya ada di bagian hipotalamus otak.

"Nah, glutamat dalam penyedap rasa punya banyak reseptor yang ada di hipotalamus."

"Karena itu, efek kebanyakan glutamat di otak bisa membahayakan."

"Reseptor-reseptor dalam otak jadi terangsang secara berlebihan akibat kadar glutamat yang tinggi."

"Bila terus-terusan terjadi, alhasil aktivitas reseptor yang berlebihan malah bisa sebabkan kematian neuron," jelasnya.

Padahal, neuron yang merupakan sel-sel saraf berperan penting untuk menjalankan fungsi kognitif otak.

Kematian neuron berarti fungsi kognitif otak turun dan menyebabkan seseorang menjadi lemot.

3 dari 3 halaman

Tulisan yang datanya ditelaah oleh dr Yusra Firdaus itu juga menyebutkan, monosodium glutamat memiliki efek buruk lain bagi sistem saraf.

Dampaknya menyebabkan sakit kepala, insomnia, dan kelelahan.

"Monosodium glutamat juga dapat menimbulkan gejala-gejala depresi dan kecemasan."

"Hal-hal tersebut tentu dapat memengaruhi kinerja seseorang dan dapat berdampak negatif," paparnya.

Oleh karena itu, mereka pun menyarankan untuk tidak mengonsumsi banyak MSG atau micin.

Meski dampak yang ditimbulkan tidak terjadi dalam sekejap, tetapi jika foodies menambahkan MSG dalam makanan sehari-hari, maka lama-lama efeknya juga akan menumpuk.

Mereka menyarankan, lebih baik untuk menggunakan rempah-rempah alami sebagai pengganti micin.

Misalnya kunyit, jahe, lada, cengkeh, kayu manis, kemiri, dan ketumbar.

Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul Benarkah Micin Bisa Bikin "Lemot"? Dokter Menjawab

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
MSGTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved