Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizkianingtyas Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Bicara tentang negara Jepang memang tak akan ada habisnya.
Baik dari kehidupan masyarakat modernnya, tradisi dan budaya, hingga kebiasaan-kebiasaan yang unik dan tak dapat ditemukan di negara lain.
Namun, di balik sisi gemerlap dan pesonanya, Jepang memiliki satu sisi yang kelam.
Yakni, tingginya angka tahunan jumlah kasus bunuh diri di kalangan masyarakatnya.
Satu di antara sejumlah hal yang ditengarai menjadi faktor utama penyebab kasus bunuh diri adalah kesepian.
Melihat hal ini, Jepang memiliki solusi untuk mengatasi rasa kesepian.
Apa sajakah itu?
Simak tujuh cara unik mengatasi rasa kesepian orang-orang Jepang di bawah ini, sebagaimana dikutip TribunTravel.com dari laman Brightside.me.
1. Boneka Silikon
Banyak pria Jepang yang kecewa dengan suatu hubungan atau gagal menemukan pasangan cinta memutuskan untuk lebih memilih menggunakan boneka silikon cantik yang mirip dengan sosok wanita asli.
Para pria tersebut menjelaskan alasan di balik keputusan mereka, "Gadis (boneka) ini tidak akan menuntut uang dan hadiah apapun, dan dia tidak akan cemburu dan membuat skandal."
2. Layanan Rental Binatang Peliharaan
Rental binatang peliharaan adalah satu di antara layanan yang paling banyak diminati di Jepang.
Popularitasnya dapat dengan mudah dijelaskan, kebanyakan ukuran apartemen cukup kecil (hanya sekitar 650 kaki persegi), dan tidak nyaman untuk memiliki hewan peliharaan.
Ditambah lagi, jadwal kerja yang sibuk menyisakan sedikit waktu untuk merawat hewan peliharaan.
Jadi, orang lebih memilih menggunakan jasa rental bintang peliharaan untuk sekedar menghibur diri.
3. Membayar Jasa untuk Memperoleh Pelukan atau Sekadar Mengobrol
"Hanya ada satu kemewahan sejati, yaitu hubungan kedekatan antar-manusia," kata Antoine de Saint-Exupéry.
Di Jepang, orang siap membayar sejumlah uang besar untuk mendapatkan jenis kemewahan ini.
Di negara ini, enjo-kōsai (援助 交際 - secara harfiah diterjemahkan sebagai "kencan kompensasi") adalah praktik yang sangat populer.
Pria yang lebih tua memberi hadiah uang atau kemewahan kepada wanita muda yang menarik hanya demi hubungan pertemanan mereka.
4. Pacar Virtual
Teknologi tinggi di Jepang memungkinkan orang untuk memiliki hubungan dekat dengan berbagai karakter dari dunia maya.
Para pria membawa "pacar" mereka berkencan, membelikan hadiah, bahkan bisa menikah di tempat khusus dengan seorang menteri, saksi pernikahan, kue pengantin, dan sebuah perangkat realitas virtual (virtual reality).
5. Male Host Clubs (Klub yang beranggotakan para pria untuk menemani wanita kesepian)
Ada tempat-tempat khusus di Jepang di mana wanita dapat menghabiskan waktu dengan para pria yang menarik.
Pria tampan menghibur wanita dengan penuh perhatian, minuman, dan memberikan pujian.
Wanita lajang mengunjungi klub pria semacam itu untuk membuat dirinya terlihat menarik dan diinginkan.
Beberapa wanita menikah juga suka datang ke klub tersebut, terutama untuk mengalihkan perhatian mereka dari masalah keluarga sehari-hari.
6. Praktik Persewaan Keluarga (Paket Istri dan Anak)
Pria Jepang yang masih lajang suka menyewa istri dan anak-anak, tidak hanya untuk menyambut mereka setelah hari kerja.
Tapi, banyak juga pria yang menyewa keluarga pada akhir pekan untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak di taman atau pergi berbelanja dengan seorang istri.
Harga layanan ini cukup tinggi, mencapai 700 dolar AS atau sekitar Rp 9,5 juta per jam.
Namun, permintaan akan layanan ini juga sangat tinggi.
7. Love Hotel
Jepang adalah negara yang cukup kecil.
Karena itu, ukuran apartemen di sana rata-rata juga kecil dan sewanya sangat tinggi.
Jadi apa yang pasangan muda harus lakukan jika mereka menginginkan privasi?
Keduanya biasanya pergi ke "hotel cinta" atau Love Hotel dan menyewa kamar di sana.
Love hotel adalah jenis hotel inap-singkat yang menyediakan pasangan muda dengan privasi untuk aktivitas yang lebih intim.