Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Terdapat banyak museum di dunia. Biasanya didedikasikan untuk seni, ilmu pengetahuan, sejarah, dan bahkan seks.
Namun ada satu museum yang cukup menakutkan untuk dikunjungi seorang diri.
Dilansir TribunTravel.com dari laman oddee.com, Museum of Death pertama kali didirikan di San Diego pada 1995.
Penggagas museum unik ini adalah JD Healy dan Catherine Shultz.
Healy dan Shultz mulai menulis surat kepada pembunuh berantai yang sedang dihukum.
Mereka ingin tahu bagaimana pembunuh itu melakukan aksinya, dan barang apa yang mereka gunakan.
Setelah keduanya menikah, pemburuan barang-barang milik para pembunuh berantai mulai dilakukan.
Pada akhir 1999, Healy dan Shultz mendapat tempat untuk meletakkan hasil perburuan mereka.
Tempat yang mereka dapatkan merupakan gedung bekas bunuh diri massal sekte tertentu yang didapatkan dari lelang polisi.
Segera setelah tempat mereka peroleh, barang-barang memorabilia milik para pelaku kejahatan mulai dipajang.
Apa yang mereka lakukan ini perlahan mendapat perhatian dunia dan mulai menarik kunjungan wisatawan.
Sayangnya, saat mulai dikenal, pemilik gedung memaksa Healy dan Shultz untuk pindah.
Tak ingin terjadi konflik pasangan ini akhirnya pindah.
Awalnya mereka pindah ke rumah Produsen Studio, kemudian ke Westbeach Recorders, the studio at 6031 Hollywood Blvd.
Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menetap di California.
Lalu apa yang ada di dalam museum kematian itu?
Museum ini menjadi rumah bagi koleksi besar karya seni pembunuh berantai, rekaman pembunuh, alat kejahatan, sampai artefak seni.
Koleksinya termasuk, foto dari TKP Charles Manson, tempat tidur yang digunakan untuk bunuh diri massal di Gerbang Surga, kepala dari Henri Landru yang diawetkan, TKP asli dan foto kamar mayat dari pembunuhan Black Dahlia, mesin pembunuh yang dibuat Dr Jack Kevorkian, dan masih banyak lagi.
Selain itu ada pula peti mati bayi, replika peralatan eksekusi, dan instrumen otopsi.
Uniknya tak seperti museum kebanyakan yang menetap selamanya di satu tempat.
Museum of Death sering melakukan tur keliling yang berlangsung sekitar 45 menit sampai 1 jam.
Pemilik mendorong orang-orang untuk lebih waspada pada kejahatan dan memahami bagaimana kematian itu bisa terjadi dimanapun.
Tak ada batasan usia, bagi mereka yang ingin datang ke Museum of Death.
Namun disarankan mereka yang berusia sudah matang dan dalam keadaan sehat.
Museum ini tak cuma menawarkan kengerian namun juga kenangan yang membuat siapapun bergidik ngeri melihatnya.
Bagaimana guys, berniat datang mengunjungi museum ini?