Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Kita semua tahu jika perbudakan itu buruk dan melanggar Hak Asasi Manusia.
Sebab manusia dipaksa bekerja keras tanpa mendapat upah dan asuransi kesehatan.
Hukuman akan menjerat siapa pun yang berani memperbudak seseorang.
Sayang hukum semacam ini tak berlaku di masa lalu.
Mereka yang kaya dan berkuasa bebas memperbudak orang miskin dan tak bersalah.
Biasanya budak ini dipaksa untuk bekerja membangun kota tanpa mendapat upah yang layak.
Siksaan dan kematian siap menanti bagi mereka yang berani melawan.
Dan diantara ratusan kota dari seluruh dunia, ada beberapa yang dibuat oleh budak, seperti dilansir TribunTravel.com dari laman toptenz.net.
1. Belgia

Negara kecil yang masuk 25 negara terkaya di bumi ini memiliki sejarah panjang perbudakan.
Masyarakatnya di masa lalu dipaksa untuk membangun jalan bagi Jerman setiap kali hendak menyerang Perancis.
2. Havana, Kuba

Tahukah kamu hampir semua bangunan di Havana dibangun oleh orang Afrika yang diperbudak.
Di sana terdapat Grand Old Square yang dibangun sebagai pasar budak, dimana mereka dibeli dan dijual dengan harga yang sangat murah.
Meski penderitaan dan penyiksaan harus mereka hadapi, tak ada yang mempedulikannya.
Beruntung perbudakan dihapus di Kuba pada 1886.
3. New Orleans, Amerika Serikat

Kota ini sangat diuntungkan dari perbudakan.
Di sana penduduknya bebas membeli budak yang dijual dijalan-jalan kota.
Para budak ini biasanya berasal dari luar daerah.
Mereka dipaksa bekerja di pabrik tanpa upah.
4. Mexico City, Meksiko

Tahukah kamu jika arsitektur Mexico City yang sekarang bukan asli berasal dari Meksiko.
Pada 1521, Metropilis Herna Cortes meratakan kota yang sebenarnya memiliki konsep Aztec.
Dia menyuruh penduduk yang sudah dipaksa menjadi budak untuk membangun kembali kota dengan gaya Eropa.
5. Rio de Janeiro, Brazil

Siapa sangka jika sebagian besar penduduk Brasil saat ini merupakan warga keturunan Afrika.
Mereka dulunya merupakan budak Portugis yang dibawa ke Brasil.
Di negara ini para budak dijual, dan dipaksa bekerja di pabrik atau membangun arsitektur negara tanpa bayaran.
Sebagian budak diberdayakan di sana untuk dikirim ke Amerika Serikat.
Kematian budak akibat penyiksaan menjadi hal biasa di kota itu di masa lalu.