Breaking News:

Asyik Berlayar, Nelayan Bengkuli Temukan Benda Diduga Muntahan Paus! Harganya Bikin Kaya Mendadak

Seorang nelayan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Sukadi, menemukan 200 kilogram benda mengapung di tengah Samudera Hindia.

KOMPAS.com/Markus Yuwono
Paus muncul di Kawasan Pantai Ngrenehan, Saptosari, Gunungkidul (Dokumen Sar Satlinmas Korwil II) 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang nelayan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Sukadi, menemukan 200 kilogram benda mengapung di tengah Samudera Hindia yang diduga muntahan (Ambergris) paus, 2 November 2017.

"Awalnya, saya sedang melaut bersama empat orang rekan, tepatnya antara Pulau Dua dan Pulau Enggano saya melihat muntahan itu berserak di tengah laut," jelas Sukadi, saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/11/2017).

Sukadi menjelaskan, awalnya ia tidak tahu kalau benda yang mengapung itu adalah muntahan paus.

Ia berinisiatif mengecek titik koordinat menggunakan Global Positioning System (GPS).

Ia mengira benda yang bertebaran itu adalah limbah.

"Saya cek GPS, saya kira itu limbah, lalu saya pungut dengan harapan membersihkan laut dari limbah," jelasnya.

Namun saat benda tersebut ia kumpulkan di perahu lalu dibawa ke darat, baru diketahui jika itu adalah muntahan paus.

Ia juga tidak mengetahui kalau benda tersebut bernilai mahal, ia tahu setelah ia mengecek di video YouTube.

"Saya baru sadar, yang saya temukan itu adalah muntahan ikan paus bernilai mahal, maka hebohlah. Kalau saya biasa saja tidak heboh tapi orang lain banyak heboh," ujarnya.

Sejauh ini benda yang diduga muntahan paus tersebut masih ia simpan di rumah dan belum ada yang terjual.

2 dari 3 halaman

"Masih ada di rumah, saya simpan sekitar 200 kilogram. Belum ada yang terjual, tapi kalau ada yang berminat serius dengan harga yang cocok, maka saya jual," ucapnya.

Ia menjelaskan, warna muntahan paus itu putih bercampur kekuningan.

Bila dirasa, seperti memegang lilin.

Saat dipanaskan, ia akan meleleh dan dapat digunakan untuk menghidupkan api.

Dalam beberapa literatur, muntahan paus (abergris) berharga cukup mahal per kilogramnya, antara puluhan hingga ratusan juta.

Ambergris merupakan zat yang menumpuk di dalam usus paus.

Lama menumpuk dalam perut paus, zat tersebut menjadi padat seperti lilin dan berbentuk bongkahan.

Ambergris berbentuk solid seperti lilin, mudah terbakar, zat ini sangat baik digunakan sebagai bahan pembuat parfum.

Dosen kelautan pengasuh mata kuliah Oseanografi dan Istiologi (ilmu tentang ikan), Universitas Bengkulu, Zamdial Sj, saat dihubungi kompas.com mengaku tidak ada dalam kebiasaan (habit) ikan paus muntah.

Ikan paus, menurut dia, ada yang memakan ikan kecil, udang, dan plankton.

3 dari 3 halaman

Sepanjang pemahaman yang dimilikinya, kebiasaan sehari (daily activity) paus tidak ada muntah.

Jika muntah, diperkirakan ada fenomena lain dari paus.

"Bisa jadi ia muntah karena salah makan. Misalnya termakan sampah plastik, tapi itu jarang terjadi," jelasnya.

Terkait muntahan paus berharga ratusan juta, dirinya menyebutkan belum mengetahui.

"Saya tidak tahu kalau muntahan paus itu apa dan memiliki nilai jual tinggi. Yang harus dipastikan apakah benar yang ditemukan nelayan itu muntahan paus? Mungkin itu limbah dari fenomena alam lain, dibutuhkan penelitian lebih lanjut," pungkasnya.

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Nelayan Bengkulu Diduga Temukan 200 Kg Muntahan Paus

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Samudera HindiaBengkuluTribunTravel.com Rohidin Mersyah Danau Nibung
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved