Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.
Bangunan yang dibuat pada abad ke-9 ini menjadi satu obyek wisata populer, yang disambangi turis lokal hingga mancanegara.
Candi Prambanan dibangun pada masa Kerajaan Mataram, sebagai tandingan candi Buddha Borobudur yang dibangun Dinasti Syailendra.
Dilansir TribunTravel.com dari laman justfunfacts.com, Candi Prambanan pertama kali dibangun sekitar 850 Masehi oleh Rakai Pikatan.
Kemudian diperluas oleh Raja Lokapala dan Balitung Maha Sambu Raja Sanjaya dari kerajaan Mataram.
Candi ini didedikasikan untuk trimurti dalam agama Hindu, yakni Brahma, Wisnu, dan Siwa.
Kompleks candi ditata dalam bentuk mandala dan fitur yang menjulang.
Pada bagian menara menggunakan arsitekstur candi Hindu mewakili Meru, gunung suci tempat para dewa tinggal.
Awalnya kompleks ini memiliki 240 candi, namun akibat penjarahan, jumlahnya semakin menurun.
Kompleks candi Prambanan terdiri dari tiga zona.
Pertama zona luar, kedua zona tengah yang berisi ratusan candi kecil, dan ketiga zona batin suci yang berisi delapan candi utama dan delapan candi kecil.
Tiga candi utama didedikasikan untuk Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa.
Candi yang didedikasikan kepada Siwa menjadi yang paling tinggi dan besar di kompleks Prambanan.
Tingginya mencapai 47 meter dan lebar 34 meter.
Relief di sekitarnya menceritakan kisah Ramayana.
Candi Siwa terdiri dari lima ruangan, yaitu empat ruang kecil pada setiap arah mata angin dan satu ruang utama di bagian tengah.
Ruangan utama itu terdapat arca Siwa Mahadewa berukuran 10 kaki.
Sementara candi wisnu memiliki panjang 20 meter dan lebar 33 meter.
Relief di sekelilingnya menceritakan tentang kisah Dewa Krisna.
Pada bagian selatan candi Siwa terdapat Candi Brahma.
Tingginya 20 meter dan lebar 33 meter.
Sekeliling candi ini terdapat relief yang menceritakan kisah Ramayana.
Antara baris candi utama, di sebelah utara dan sisi selatan berdiri dua bangunan yakni Candi Apit .
Apit dalam bahasa Jawa berarti “mengapit”, itu merujuk pada posisi dua candi yang mengapit halaman di sisi utara dan selatan.
Zona tengah terdiri dari empat baris candi berjumlah 240.
Sebagian besar sudah menjadi reruntuhan, hanya beberapa yang berhasil dipulihkan.
Kompleks ini disebut Candi Perwara.
Zona luar merupakan ruang terbuka yang dulunya pernah dibatasi dinding besar.
Sayang, kompleks Candi Prambanan pernah mengalami kerusakan serius akibat gempa bumi besar pada abad 16.
Alasan ini yang kemudian membuat Candi Prambanan pernah dilupakan.
Sampai kemudian pada abad 19, Inggris menemukan candi ini bersamaan dengan Prambanan.
Sayang bukannya diperbaiki, candi ini justru dijarah oleh arkeolog pada 1880.
Pada 1918, Belanda mulai melakukan rekonstruksi dan pemulihan hingga selesai pada 1930.
Meski sudah merdeka, rekonstruksi masih dilakukan.
Rekonstruksi Candi Siwa utama selesai sekitar 1953 dan diresmikan oleh Presiden Pertama Indonesia Ir Soekarno.
Sejak dibuka untuk umum, candi ini semakin menarik perhatian dunia.
Hingga pada 1991, Prambanan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.