Breaking News:

Mendarah Daging Jadi Gaya Hidup Orang Indonesia, Ternyata dari Sini Budaya Ngopi Berawal

Tradisi minum kopi di Nusantara bisa dilakukan di pagi hari, saat waktu senggang di siang hari, bahkan sampai malam.

Foto: Tribunnews.com/Nurul Hanna
Rio Dewanto saat perilisan salah satu kedai kopi di Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2016). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Jauh sebelum merebaknya kedai-kedai kopi kekinian, "ngopi" sebenarnya sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia.

Tradisi minum kopi di Nusantara bisa dilakukan di pagi hari, saat waktu senggang di siang hari, bahkan sampai malam.

Meski demikian, dalam 5 tahun terakhir ini kebiasaan nongkrong di kedai kopi kembali marak.

Kedai-kedai kopi kini hadir dalam konsep desain yang menarik. 

Instagramable kalau kata anak milenial.

Pemeharti gaya hidup dan makanan Kevindra Soemantri mengatakan peningkatan tren mengonsumsi minuman berkafein ini bisa dilihat sejak tahun 2014.

Beberapa laporan dunia juga menunjukkan adanya peralihan dari bar ke kedai kopi.

Tren tersebut juga terjadi di Indonesia, khususnya Jakarta.

Kevin menjelaskan situasi itu didukung dengan peralihan ke konsumsi produk lokal.

Menikmati kopi dianggap sebagai bagian mencintai produk lokal lantaran biji kopi yang melimpah ruah di Indonesia.

2 dari 3 halaman

"Apalagi kita ada (daerah penghasil biji kopi) Aceh, Bali, Tana Toraja--di mana para pelaku industri berpikir, sumbernya di sini, kenapa kita enggak manfaatkan," kata Kevin saat acara bincang media yang diadakan oleh Halodoc di Jakarta, Kamis (9/11/2017).


Suasana di kedai kopi Tanamera Coffee, Jakarta Selatan.(KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA)
Suasana di kedai kopi Tanamera Coffee, Jakarta Selatan.(KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA) 

Tren ini tak luput dari pengaruh industri hiburan seperti film dan novel yang membahas soal kopi.

Menurut Kevin ada gelombang positif gerakan mengonsumsi kopi--yang mana sebelumnya sudah ada--namun baru dinikmati para pecinta kopi generasi muda.

"Memang ada pertumbuhan minum kopi dari anak-anak muda di Jakarta terutama sebelum (buku dan film) Filosofi Kopi, tapi ini biasanya hanya pada kelas B plus atau yang memang pecinta kopi."

Gaya hidup nongkrong sambil ngopi pun semakin kuat setelah kegiatan-kegiatan bertema kopi, seperti festival, pameran, atau coffee cuping, sering diadakan.

Tren ini dianggap mudah merebak karena budaya ngopi di Indonesia sudah ada sejak dulu di beberapa daerah.

Bahkan Kevin memprediksi tren ini akan berlangsung lama, lebih dari 10 tahun.

"Daerah seperti Tana Toraja, Aceh, Medan, budaya minum kopinya kuat, jadi (saat ini) hanya dimelekin aja, karena memang sudah berakar," ujar Kevin.

Di banyak kota, kedai kopi juga memiliki fungsi yang luas.

Tak sekadar untuk menikmati kopi, kedai-kedai kopi itu juga menjadi ruang pertemuan, tempat rekreasi dan bersantai, bekerja, bahkan membuat kesepakatan bisnis.

3 dari 3 halaman

Minum kopinya mungkin tak seberapa, tapi kumpul-kumpulnya lebih lama.

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Budaya Nongkrong di Kedai Kopi yang Tak Pernah Pudar

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
TribunTravel.comIndonesiaJakartaBaliTana Toraja
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved