Breaking News:

Lahirnya Musisi Legendaris hingga Punya 2 Keraton, Ini 5 Fakta Unik Kota Asal Joko Widodo

Kota Solo, kota tempat pernikahan putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution menghadirkan banyak destinasi wisata yang tak kalah seru.

KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN
Pendopo Ageng Sasono Sewoko yang menyatu dengan bangunan paling sakral di Keraton Surakarta, Dalem Ageng yang berada di Pelataran Kedathon. 

TRIBUNTRAVEL.COM  - Kota Solo, kota tempat pernikahan putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution menghadirkan banyak destinasi wisata yang tak kalah seru dengan wilayah sekitarnya.

Selain nilai budaya yang masih kental tersaji, ternyata nilai-nilai luhurnya pun juga masih tersimpan baik di setiap sudut kota kelahiran Presiden Jokowi ini.

Tak ketinggalan, ternyata ada fakta-fakta unik yang dihadirkan di tempat-tempat wisata bersejarah di Kota Solo.

Penasaran?

Berikut beberapa fakta menarik tentang Kota Solo.

1. Tempat lahirnya musisi legendaris

Kepala Perum Percetakan Negara RI cabang Solo-Lokananta, Miftah C Zubir (kanan), di studio rekaman terbesar se Indonesia, Lonanta, Solo, Selasa (16/8/2016) siang.
Kepala Perum Percetakan Negara RI cabang Solo-Lokananta, Miftah C Zubir (kanan), di studio rekaman terbesar se Indonesia, Lonanta, Solo, Selasa (16/8/2016) siang. (TribunSolo.com/Chrysnha Pradipha)

Bagi para penikmat musik, mungkin sudah tidak asing lagi dengan Lokananta.

Ya, Lokananta merupakan satu perusahaaan rekaman musik pertama di Indonesia mungkin telah menjadi saksi bisu perkembangan musik Indonesia.

Studio rekaman ini sekarang sudah ditetapkan menjadi situs cagar budaya.

Berusia 61 tahun, Lokananta sudah menjadi label musik legendaris yang memayungi banyak artis-artis legendaris.

2 dari 4 halaman

Nama-nama besar seperti Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, dan Sam Saimun “lahir” di Lokananta.


Dari mulai Waldjinah, Titiek Puspa, hingga rekaman suara Pidato Bung Karno tersimpan di ruangan khusus piringan hitam, Lokananta, Solo, Jawa Tengah.(Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)
Dari mulai Waldjinah, Titiek Puspa, hingga rekaman suara Pidato Bung Karno tersimpan di ruangan khusus piringan hitam, Lokananta, Solo, Jawa Tengah.(Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo) 

2. Punya dua Keraton

Keraton menjadi salah satu ciri khas yang dihadirkan di Kota Solo.

Namun yang unik, Kota Solo ternyata memiliki dua Keraton yakni Keraton Kasunanan Surakarta dan Keraton Mangkunegaran Surakarta yang berjarak sekitar 11 km.

Keluarga dan abdi dalem Pura Mangkunegaran berfoto bersama usai prosesi wilujengan jumenengan ke-29 KGPAA Mangkunegoro IX, Selasa (11/10/2016) siang.
Keluarga dan abdi dalem Pura Mangkunegaran berfoto bersama usai prosesi wilujengan jumenengan ke-29 KGPAA Mangkunegoro IX, Selasa (11/10/2016) siang. (TribunSolo.com/Chrysnha Pradipha)

Arsitektur kuno yang unik bisa traveler dilihat disetiap sudut bangunan keraton dan masjid.

Selain itu, kamu juga bisa mempelajari dan mengenal lebih dekat kebudayaan Jawa yang hadir di Keraton Solo.

Tak ketinggalan, traveler juga bisa menyaksikan berbagai upacara dan ritual tahunan seperti grebeg dan sekaten

Keraton merupakan salah satu destinasi penting yang perlu dikembangkan antara lain karena memiliki kelengkapan peninggalan berbagai benda sejarah.

Para wisatawan menikmati suasana di Keraton Kasunanan Surakarta, Senin (2/1/2016).
Para wisatawan menikmati suasana di Keraton Kasunanan Surakarta, Senin (2/1/2016). (TribunSolo.com/Bayu Ardi Isnanto)

3. Memiliki Pasar tertua

Pasar Gede, pasar yang berdiri sejak tahun 1930 ternyata menjadi destinasi wisata bagi kamu yang ingin mencicipi makanan tradisional khas Solo.

3 dari 4 halaman

Pasar tua yang telah berumur 87 tahun ini nyatanya masih eksis hingga sekarang.  

Arsitektur kuno yang dihadirkan di Pasar Gede merupakan hasil perpaduan budaya antara Jawa dan Belanda.

Yang membuat pasar Gede ini unik dengan pasar-pasar lainnya adalah kuliner camilan tradisionalnya yang menjadi daya tarik wisatawan.

Mulai dari cenil, tahok, es dawet hingga timlo sastro bisa traveler temui di pasar ini.

Pasar Gedhe, Solo
Pasar Gedhe, Solo (klikhotel.com)

4. Sarang Industri Batik

Jika traveler ingin berburu batik dengan harga yang murah, Pasar Klewer menjadi tempat yang tepat.

Pasar ini menjadi pusat grosiran batik.

Konon, nama Klewer diambil dari cara mereka berjualan di sekitar Keraton yaitu digantung secara acar atau disebut juga di “klewer”.

Dari situlah nama Pasar Klewer diambil.

Pasar ini memiliki dua lantai bangunan.

4 dari 4 halaman

Isinya terdiri dari kios-kios yang menjual berbagai batik mulai dari kebaya, kemeja, daster, kaos batik, hingga kain-kain bermacam ukuran.

Koleksinya pun bermacam, mulai dari batik khas Banyumas, Pekalongan, Madura, dan Yogyakarta tersedia di Pasar Klewer.

Selain pasar Klewer, Anda juga bisa mampir ke Kampung Batik Laweyan dan Kauman, salah satu pusat produksi batik tradisional terbesar di Kota Solo.

Pasar Klewer
Pasar Klewer (KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO)

5. Batik Solo

Batik sudah menjadi bagian kehidupan berbusana masyarakat Indonesia.

Batik juga diakui sebagai satu warisan budaya dunia yang harus di jaga kelestariannya.

Dari sekian banyak motif batik yang ada saat ini, batik solo masih menjadi satu incaran para pecinta batik.

Yang membuat batik solo diincar banyak pembeli karena motif tradisionalnya yang unik.

Terletak pada latar belakang motif dan hiasan motif, batik solo cenderung ke warna coklat atau gelap.

Kemudian bentuk motif batik solo, motif parang solo arahnya dari kiri atas ke kanan bawah.

Corak garisnya pun cenderung lebih kecil dan tipis dibandingkan corak batik Jogja.

Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul 5 Fakta Unik tentang Kota Tempat Kahiyang-Bobby Menikah

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
Joko WidodoKahiyang AyuBobby NasutionLokanantaPasar Gede Silfester Matutina
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved