Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Senjata menjadi satu alat yang digunakan manusia untuk melindungi diri.
Biasanya menggunakan pistol, tombak, pistol, dan masih banyak lagi.
Meski demikian ada beberapa orang yang mencoba untuk membuat inovasi terbaru.
Ada yang menarik, namun tak sedikit yang justru terlihat konyol.
Dilansir TribunTravel.com dari laman list25.com, berikut enam senjata terbodoh di dunia.
1. LED Incapacitator
Alat yang satu ini terbilang cukup aneh.
Dimana orang yang terkena sinarnya akan merasa sakit kepala, kebingungan, muntah dan kejang seperti epilepsi.
2. Tubuh manusia
Selama perang Dunia II, tubuh seorang pria bernama Glyndwr Michael yang bunuh diri digunakan untuk menyampaikan dokumen penting ke Jerman.
Caranya dokumen itu dimasukkan dalam tubuh Michael.
Selanjutnya tubuh itu ditenggelamkan ke laut.
Meski aneh dan mengerikan, namun benar-benar dapat berguna selama perang.
3. Tauchpanzers
Merupakan tank yang diciptakan Nazi untuk menyerang Inggris.
Tank ini terbilang unik karena dapat digunakan di dasar laut.
Sayang hanya ada satu kesalahan yang tak diperhitungkan.
Kenyataannya tank ini hanya bisa berjalan di dasar laut yang datar, bukan penuh dengan batuan.
4. Grossflammenwerfer
Merupakan alat penyembur api yang diciptakan oleh Nazi.
Butuh dua orang untuk bisa mengangkatnya.
Meski unik, namun pengguna alat ini justru menjadi sasaran empuk serangan.
Sebab mereka tak bisa berlari kencang saat diserang.
5. Apache Pistol
Senjata buatan Amerika Serikat pada 1880.
Merupakan gabungan antara revolver, pisau, dan pegangan kuningan.
Meski unik, namu senjata ini benar-benar tak berguna.
Sebab tak ada pengamannya, sehingga memungkinkan alat ini mengenai pemiliknya.
6. Meriam laras ganda
Selama Perang Saudara Amerika, seorang dokter gigi bernama John Gilleland memutuskan memiliki meriam laras ganda.
Bola meriam yang dihubungkan dengan rantai besar.
Tujuannya agar dapat menembakkan beberapa bola meriam secara bersamaan.
Sayang saat dicoba ternyata tidak dapat berjalan dengan baik.
Meriam ini kemudian dianggap produk gagal dan berubah perannya sebagai monumen di Athena, Georgia.