Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Industri film dewasa di Jepang memang terbilang legal.
Sebab menjadi satu penyumbang devisa terbesar di negeri sakura.
Peredarannya bahkan sampai ke beberapa negara di seluruh dunia.
Sayang, dibalik keglamorannya, ada fakta menyedihkan yang membuat siapapun miris mendengarnya.
Dilansir TribunTravel.com dari laman thechive.com berikut 7 fakta sejarah industri film dewasa Jepang.
1. Awal mulanya
Industri dewasa Jepang sudah ada sejak 794 AD.
Dikenal dengan nama Shuga yang berarti musim semi.
2. Larangan
Selama perang dunia kedua, Jepang melarang semua hal berbau dewasa.
3. Sensor
Sensor menjadi hal wajib di Industri dewasa Jepang.
Sebab menunjuk alat kelamin dengan jelas, dianggap rendah dan buruk.
4. Dampaknya bagi kejahatan
Sejak industri ini merebak dan legal di masyarakat,
Tingkat kejahatan seksual menurun drastis.
5. Pemeran dewasa
Jika kamu seorang pria dan bermimpi membintangi film dewasa, maka dapat pingsan langsung ke Jepang.
Menurut bintang dewasa Jepang Shimiken, ada sekitar 10 ribu bintang dewasa perempuan per 70 laki-laki dalam industri.
6. Ratu film dewasa
Ratu film dewasa Jepang, Yumika Hayashi, membintangi lebih dari 400 film dewasa sejak berusia 16 tahun.
Sayang karirnya hilang karena meninggal pada 2005.
7. Pekerja anak-anak
Enjo kosai, yang diterjemahkan "kencan kompensasi," biasanya melibatkan wanita muda, termasuk siswi sekolah, berkencan dengan pria yang lebih tua untuk mendapatkan uang.
Pertemuan ini biasanya tidak selalu mencakup pertemuan seksual.